Pendakian – Tak pernah niat tuk naik gunung apalagi kemping di gunung, tapi ntah kenapa saya tidak menolak ajakan mendaki Ranu Kumbolo.

Walau sempet ragu tapi hati mantab bilang “ok, saya mau coba ndaki gunung, mendaki Ranu Kumbolo“ yang terletak di kaki Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang – Jawa Timur.

Dalam rombongan ini saya yakin pasti saya yang jadi keong racun alias paling lelet haha dan memang terbukti sih setelah 15 menit jalan trus istirahat 3 menit.

Tapi tenang saja karena ada Mas Anggi dan Mas Hendra, guide yang tidak membiarkan saya jalan sendirian selalu mengawal disaat sahabat yang lain sudah jalan duluan.

Biaya dan Fasilitas

Kali ini kami pakai paket trip seharga Rp800.000/orang, sudah termasuk jasa 2 guide, ngurus daftar online & perijinan.

Sewa penginapan semalam di Ranu Pani + makan, peralatan kemping (tenda,sleeping bag,matras), makan sederhana selama kemping (mie goreng).

Transport pulang pergi dari Stasiun Malang ke Ranu Pani hanya tidak termasuk biaya porter aja.

Melihat bawaan yang berat di putuskan sewa 1 porter pulang pergi Rp500.000 tuk membawa tenda, sleeping bag, matras dan sedikit tas.

Memulai Perjalanan

Begini cara saya mendaki Ranu Kumbolo bersama sahabat inindonesiaku.com (6 sahabat + 2 guide) :

Kamis sore (12 April 2018), naik kereta Eksekutif Gajayana Rp410.000 jam 17.40 dari Sta Gambir, tiba di Sta Malang Baru jam 09.00 di keesokan hari.

Sesaat sebelum tiba di Stasiun Malang Baru tengoklah sebelah kiri akan nampak pemandangan unik dari kampung warna warni Jodipan.

Jumat (13 April 2018), keluar stasiun sudah disambut mas Hendra, saya dan sahabat sempatkan santap bakso malang dulu di depan stasiun hehehe pagi-pagi kok makan bakso yaa.

Setelah berkumpul dan menyiapkan peralatan kemping meluncurlah kami ke Pasar Tumpang (40 menit dari Kota Malang) tuk berganti kendaraan jeep menuju Desa Ranu Pani (+ 2 jam perjalanan).

Di tengah jalan kami mampir ke Puskesmas tuk mendapatkan surat kesehatan (bayar Rp10.000/orang), ini salah satu syarat wajib jika ingin mendaki Ranu Kumbolo.

Tanggal di surat kesehatan harus H-1 sebelum pendakian, pastikan kesehatan sahabat fit karena jika tensinya tinggi pihak puskesmas tidak mau memberikan surat kesehatan.

Pemandangan sepanjang jalan menuju Desa Ranu Pani tidak akan bikin ngantuk, penuh view indah, gunung dan bukit.

Jeep ke Ranu Pani
View menuju Ranu Pani

Jam 3 sore kami tiba di Desa Ranu Pani, kami menginap di penginapan di bawahnya Warung Bagus. Kaget saat ingin mandi karena airnya dingin luar biasa.

Penginapan di Ranu Pani

Jam 5 sore setelah mandi kami kunjungi Ranu Regulo, hanya 15 menit jalan kaki dari penginapan.

Warung Bagus ini warung favorit pengunjung Ranu Kumbolo, selain harga terjangkau rasa makanannya pun nikmat. Jam 9 malam kami istirahat siapin tenaga tuk esok hari mendaki Ranu Kumbolo.

Warung Makan di Ranu Pani
Menu Makan di Warung Bagus

Administrasi Pendakian

Sabtu, Jam 8 pagi sudah siap mendaki Ranu Kumbolo niatnya mau mulai mendaki jam 9 tapi apadaya kami mulai jam 11, mengurus perijinannya agak ribet.

Persyaratan Pendakian

1. Ngantri di loket pendaftaran, jam 8 lebih loket baru buka padahal banyak pendaki sudah berkumpul sejak jam 7 pagi, terpaksa ngantri 30 menit deh.

Di sini harus menunjukkan bukti daftar online & pembayaran lalu petugas akan kasih form yang harus diisi dan disini kita belum mengantongi tiket masuk loh karena setelah daftar kita wajib ikut briefing.

*pendaftaran ini guide yang ngurus, saya dan sahabat duduk manis nunggu di Warung Bagus hahaha

Ngantri di Pos Kesehatan Ranu Pani

2. Ngantri Ikut briefing, hanya 1 petugas briefing di ruangan kecil yang diisi sekitar 60 orang, briefing nya + 30 menit, saat itu ada 600 pendaki jadi ngantri lagi deh.

Setelah briefing petugas akan memberi stampel.  Yang saya ingat dari briefing ini cuma saat petugas ngomong

“mumpung masih dapat sinyal kabarin keluarga dulu ya minta doa restu supaya kembali dengan selamat“

hayoooo jangan minta restunya ke mantan loh yaaa hahaha. *demi keselamatan maka semua pendaki wajib ikut briefing  

Ngantri Briefing Sebelum Mendaki

3. Ngantri di loket tiket, setelah isi lengkap form pendaftaran plus dapat stampel dari petugas briefing lalu menuju loket tiket masuk, setelah lolos pemeriksaan maka keluarlah tiket ijin mendaki Ranu Kumbolo.

Perhatikan barang bawaan kalian, jika menulis bawa botol aqua besar 5 maka pas lapor saat pulang harus bisa menunjukkan 5 botol tersebut, intinya

“bawa turun lagi sampahmu“. *masalah tiket masuk ini di urus oleh guide juga hehehe

Pemeriksaan Tiket Masuk

Pendakian Dimulai

Setelah mengantongi tiket masuk dan membungkus bekal makan siang di Warung Bagus kami meluncur ke gerbang masuk, tepat di gerbang ini ada pos pengecekkan tiket masuk, pastikan semua dokumen lengkap.

Gerbang Masuk Pendakian Gunung Semeru

Tepat jam 11 kami mulai berjalan memasuki gerbang tuk mulai mendaki Ranu Kumbolo.

*di Warung Bagus ini boleh nitip tas yang tidak perlu di bawa dan aman kok

 11.00 – 12.20 : perjalanan dari gerbang masuk ke pos 1, jalan landai cenderung nanjak

12.20 – 12.40 : istirahat di pos 1 (20 menit)

12.40 – 13.10 : perjalanan dari pos 1 ke pos 2, jalan gak landai – landai banget

13.10 – 13.20 : istirahat di pos 2 (10 menit)

 

Pos 2
Jalur Landai Pendakian

13.20 – 14.30 : perjalanan dari pos 2 ke pos 3, jalan landai tapi ada nanjaknya juga

14.30 – 13.45 : istirahat di pos 3 (15 menit)

13.45 – 15.45 : perjalanan dari pos 3 ke pos 4, warning ada tanjakan curam parah hahaha tapi pendek kok

Tanjakan Curam setelah Pos 3

15.45 – 16.30 : istirahat di pos 4 (45 menit) sambil makan siang yang kesorean, di pos ini dapat melihat Ranu Kumbolo dari atas ihhh kerenlah pokoknya

16.30 – 17.00 : perjalanan dari pos 4 ke area kemping Ranu Kumbolo, turunan terus tanjakan tapi deket kok

Perjalanan + 13 km dari gerbang masuk ke Ranu Kumbolo di tempuh salama 6 jam wow luar biasa leletnya haha, yang penting selamat.

Ranu Kumbolo dari Pos 4

Menikmati Pendakian

Banyak yang bilang jalur mendaki Ranu Kumbolo itu mudah dan landai tapi buat saya pribadi haduhhh landai cenderung nanjak dan bikin ngos ngosan tapi sangat menyenangkan.

Semoga bisa diatur lebih baik lagi nih masalah ngurus perijinan apalagi masalah briefing, mungkin bisa di lapangan terbuka atau tambah lagi tempat & petugas briefingnya.

Karena yang terbiasa mendaki saja butuh 4 jam tuk sampai ke Ranu Kumbolo lah trus bagaimana kami yang pemula!! Jika gak segera ngantri briefing mungkin bisa jam 1 siang mulai mendaki dan malam deh sampai Ranu Kumbolonya.

Karena kami pakai jasa porter tuk bawa perlengkapan kemping so tenda pun sudah didirikan rapi oleh porter tepat di pinggir danau.

Sore itu hujan mengguyur Ranu Kumbolo membuat cuaca sedikit hangat, guide bergegas menyiapkan makan malam “mie goreng spesial” hahaha tak lama hujan berhenti berganti cuaca cerah penuh bintang bertaburan di langit.

Malam itu Ranu Kumbolo penuh warna warni tenda dan canda tawa para pendaki yang terdengar hingga tengah malam.

Pagi di Ranu Kumbolo

Minggu (15 April 2018), jam 4,30 terbangun oleh ramainya hirup pikuk sebagian pendaki menyambut pagi di Ranu Kumbolo, dingin menyelimuti tubuh ini.

Demi melihat taburan kabut tipis di atas air Danau Ranu Kumbolo menjadi alasan kenapa harus bangun pagi.

Sunrise di Ranu Kumbolo

Jam 5 mentari malu – malu muncul menebar senyum kehangatan. Indah sekali pagi di Ranu Kumbolo. Jam 6 para pendaki mulai bermunculan keluar tenda, ada yang masak, berfoto.

Tapi saya dan sahabat milih nguras tenaga menapaki Tanjakan Cinta tuk menyapa Oro Oro Ombo, savana luas penuh dengan tanaman Verbena Brasiliensis berwarna ungu nan cantik.

Setelah kembali ke tenda, guide sudah menyediakan sarapan yaitu mie goreng lagi hahaha. Setelah banyak berfoto, merapikan tenda lalu saya dan sahabat bersiap tuk kembali ke Ranu Pani.

Tanjakan Cinta

Turun Yuk

Karena saat berangkat bawa tas ransel 1 aja cukup nguras tenaga maka pas turun kami terpaksa sewa 2 porter lagi (bayar Rp400.000 tuk 2 porter) tuk angkut semua tas.

Kita pun jalan lenggang kangkung tanpa beban hehehe berbagi rezeki sama porter lah wkwkwk alasan aja yah padahal sih pundak pegel banget.

Jam 09.30 saya mulai berjalan meninggalkan Ranu Kumbolo, perjalanan turun di tempuh dalam 4 jam, tepat jam 13.30 saya dan sahabat tiba dengan selamat di Warung Bagus.

Guide pun segera mengurus tiket lapor pulang, nah sebelum kita kembali ke daerah asal pastikan kita lapor ke petugas klo kita sudah kembali dan wajib menunjukkan sampah kita selama kemping.

Jika tidak melapor maka nama kita akan masuk daftar blacklist alias gak boleh lagi mendaki Ranu Kumbolo.

Jam 14.30 saya meninggalkan Desa Ranu Pani, tiba di kota Malang jam 5 sore. Capek hilang seketika saat berbaring di kasur hotel nan empuk sambil melihat semua poto ketika mendaki Ranu Kumbolo.

Setelah istirahat sebentar lalu mandi, kami pun menikmati kuliner malam di Kota Malang yaitu nyari bakso enak. Kami menginap semalam di Kota Malang untuk bersantai sejenak sambil berkulineran.

Saatnya Kembali Pulang

Senin (16 April 2018), Bangun segar di hotel “Victoria Boutique Residence”di Kota Malang.

jam 09.00 kami nikmati paginya Kota Malang, mencari sarapan nasi Rawon lalu mampir ke kampung warna warni Jodipan sebelum kembali ke Jakarta.

Naik gunung gak sesulit yang saya bayangkan dan terbukti malah bikin nagih. Sungguh menyenangkan mendaki Ranu Kumbolo.

Rasa capek bakal kalah dengan keberhasilan saat melihat keindahan Ranu Kumbolo secara langsung tanpa diwakilkan oleh apapun.

Semoga Ranu Kumbolo tidak berubah, tetap indah, selalu ramah, sabar dan kuat menghadapi para pendaki yang datang dengan berbagai karakter.

Walau masih ada pendaki yang buang sampah sembarangan tapi tak sedikit juga pendaki yang sadar akan kelestarian alam.

Tak menyangka dapat menikmati Indahnya pagi di Ranu Kumbolo, danau cantik di kaki Gunung Semeru yang sungguh a place to remember.

Saat saya ke Ranu Kumbolo, bangunan toilet sudah jadi tetapi belum bisa dipakai karena belum ada aliran airnya.

By Ina_nty