Kala itu adalah hari Minggu dan merupakan pagi yang sangat cerah saat saya sedang menggoyangkan langkah kaki ini di Pulau Bintan – Tanjung Pinang bersama seorang sahabat inindonesiaku.com.

Saya lajukan mobil menuju arah timur kota Tanjung Pinang, pilihan hati ini ingin sekali bisa bertegur sapa dengan Pantai Trikora 3.

Bisikan angin pantai

Senyuman matahari dan candaan sang awan selalu menghiasi bingkai perjalanan yang diwarnai dengan jalanan aspal yang teramat sangat rapi dan mulus.

Dalam waktu 1 jam saya pun mulai menapaki halaman Pantai Trikora 3 yang ternyata sudah berlantaikan pasir putih halus lembut.

Angin pantai yang sepoi-sepoi berbisik lembut di telinga dan mempersilahkan saya masuk,

bebatuan besar di bibir pantai segera melirik tepat ke mata ini sembari melambaikan tangannya,

menyuruh saya segera menghampirinya hanya untuk duduk manis bersamanya sambil merendamkan kaki di kejernihan air di pantai ini.

Ombak yang lembut

Sang ombak di Pantai Trikora 3 benar-benar bak seorang putri malu sehingga tidak mau menampakkan dirinya sama sekali.

walaupun sang pangeran awan sudah menggoda dan mengajaknya menari tetapi sang putri tetap pada pendiriannya dan tidak mau keluar menemani saya.

Bebatuan kecil, sedang dan besar di Pulau Bintan, Tanjung Pinang, Duduk manis bersama Pantai Trikora 3 yang tersusun rapi membuat saya betah sekali duduk bersamanya,

tanpa batas waktu karena serasa duduk di sofa yang empuk sambil sesekali memamerkan pose terbaik.

Berapa lamapun waktunya tidaklah akan cukup menikmati pantai ini,

walaupun hanya sekedar Duduk manis bersama Pantai Trikora 3 – Pulau Bintan, Tanjung Pinang.

Bebatuan yg tersusun rapi, air yang jernih dan tenang serta pasir putihnya yang halus lembut,

keramah-tamahan ketiga sahabat karib ini selalu berhasil merayu semua orang yang datang untuk menghabiskan waktu berlama-lama di pantai ini,

Pulau Bintan, Tanjung Pinang, Duduk manis bersama Pantai Trikora 3  sungguh a place to remember.

by Ina_nty