Sunrise Cukul, Kombinasi Indah Kuningnya Sang Surya dan Hijaunya Kebun Teh

Selain sunset, sunrise memang sebuah  fenomena yang sangat ditunggu. Tempat yang sesuai, spot yang cocok ataupun moment yang tepat  bisa menjadikan sunset ataupun sunrise sangat pas untuk dinikmati.

Moment itulah yang kali ini  saya akan sharing kepada sahabat inindonesiaku.com untuk menikmati sunrise di perkebunan Cukul.

Bersama dengan teman-teman dari 3 komunitas yang berbeda beda saya mengikuti trip selama 2 hari satu malam dalam sebuah acara lomba fotography yang lokasinya berada di daerah Pengalengan Jawa Barat, tepatnya di Situ Cileunca.

Setelah meeting point di Buah Batu, start  jam 10 pagi saya dan sebagian dari komunitas langsung konvoi menggunakan motor melewati jalur Banjaran .

Perjalananpun ditempuh dalam waktu sekitar 2  jam.  Di villa tempat saya menginap terbagi menjadi 2  untuk cowo dan cewe. Villa yang menurut saya seperti home stay ini terletak persis di belakang persis Situ Cileunca.

Berbicara soal Situ Cileunca saya jadi teringat akan Trip bersama sahabat sahabat IDC ber ”rafting ceria” di sungai Palayangan. Ahhh missed that moment ..

Anyway setelah melewati berbagai macam acara yang juga diiringi dengan hujan, Saya dan beberapa teman berniat untuk tidur lebih awal mengingat untuk mendapatkan sunrise terbaik kita harus bangun lebih pagi.

Dan benar pada jam 4 subuh kita sudah dibangunkan oleh panitia untuk segera berangkat ke Cukul menggunakan mobil sewaan. Jarak tempuh dari Situ Cileunca menuju Cukul  memakan waktu setengah jam.

Cukul sendiri merupakan merupakan salah satu kebun teh PTPN VIII di area Malabar. Cuma disaat menuju ke tempat tersebut saya gak menikmati pemandangan teh terbentang luas dimana-mana karena emang masih gelap ditambah rasa dingin yang menusuk mengingat tempat ini berada di ketinggian sekitar 1600 mdpl, ditambah kantuk yang masih terasa.

SPOT TERBAIK UNTUK MELIHAT SUNRISE CUKUL

Setelah sampai saya langsung dipandu oleh panitia menuju titik spot yang tepat untuk melihat sunrise. Karena ada beberapa titik  maka rombongan kami dibagi beberapa grup. Untungnya saya membawa senter mengingat suasana masih gelap gulita.

Jalur yang kami lalui terus menanjak terasa lumayan berat apalagi hanya diterangi oleh senter saja. Jalur yang menanjak akhirnya mulai terasa datar namun dengan kondisi tanah yang agak becek karena hujan.

Setelah kurang lebih 15 menit akhirnya saya sampai di titik spot sunrise. Namun karena saya jalan belakangan spot-spot yang pas sudah keisi oleh teman-teman yang sudah men set tripot mereka masing masing.

Jam sudah menunjukan lima kurang seperempat dan dari kejauhan mulai terlihat samar-samar kabut pegunungan menyelimuti dataran yang masih di penuhi kerlap kerlip lampu perumahan.

inilah moment Sunrise yang kami nanti-nantikan. Apalagi Cuaca yang sangat bersahabat setelah diguyur hujan di malam harinya dipastikan Sunrise kali ini sangatlah sempurna.

Perlahan muncul matahari di balik pegunungan berwarna kuning keemasan dipadu dengan birunya langit dan putihnya awan. Warna hitam malam dengan kerlap kerlip lampu yang mulai mati satu persatu digantikan dengan kabut putih yang menyelimuti seluruh dataran.

Saya pun akhirnya mulai mengabadikan moment ini bersama dengan teman teman saya dan baru menyadari ternyata saya berada di dataran perkebunan teh yang tinggi. Dan pelan pelan mulai terlihat warna kehijauan dari perkebunan teh dipadu dengan kabut putih  yang masih menutupi dataran rendah di kejauhan.

Sementara matahari mulai menampakan dirinya bersama dengan deretan gunung di sekelilingnya. Yang menarik juga dari surise di Cukul ini adalah kita bisa melihat kepulan asap besar dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi  milik   PT Star Energy Geothermal atau PLTP Wayang Windu.

Kepulan asap tersebut menambah keindahan Sunrise di perkebunan teh Cukul ini. Saya pun mulai berpindah pindah titik spot untuk mencari view  dari angle  yang lain.

Hamparan bukit kebun teh mulai terlihat jelas mengelilingi saya seperti lautan karpet membungkus bukit bukit di sekitarnya. Di angle yang lain saya melihat juga jalan raya yang berkelok kelok dan masih sepi dari kendaraan membuat saya mengabadikan moment moment tersebut sampai gak berasa jam sudah menunjukan 8 pagi.

Waktu dimana semua harus turun ke tempat semula kita start. Dalam perjalanan turun terlihat sebuah  rumah berbentuk seperti villa jaman dahulu. Villa tersebut berada di atas bukit dengan pemandangan danau kecil di bawahnya.

Menurut teman saya  villa yang sudah direnovasi karena pernah rusak berat tersebut sering dijuluki Rumah Jerman karena bentuknya seperti rumah di perkebunan Jerman. Tetapi ada yang bilang juga Villa Cukul oleh masyarakat sekitar.

Sayang karena waktu yang terbatas sayapun tidak mempunyai kesempatan untuk mengabadikan villa tersebut dari dekat. Sunrise di perkebunan cukul ini memang patut untuk dinikmati. Karena selain jalurnya yang cukup mudah untuk dilalui, pemandangannya pun ga kalah indahnya dengan Sunrise Sunrise di tempat lain di Indonesia.

Dan pastinya saya kan kembali lagi kesini untuk menikmati moment sunrise di Cukul ini.  Sunrise Cukul, Kombinasi Indah Kuningnya Sang Surya dan Hijaunya Kebun Teh, a place to remember.

by Yudi Risdianto