Camping Morella Ambon jadi pilihan saya ketika pertama kali berjumpa Ambon.
Rasanya apa yang bilang orang Ambon manise bukanlah hanya sekedar selogan, saya yang pertama kali berjumpa merasakan bagaimana Ambon memang terasa manis.
Tidaklah sengaja saya memilih Ambon menjadi jelajah di awal tahun 2019. Namun entah memang sudah takdir di ulang tahun ke sekian langkah saya tertuju pada Ambon.
Detail perjalanan saya tuangkan di rumah pribadi saya . ( Jika berkenan silahkan mampir )
Menuju Camping Morella Ambon
Karena memang segala detail perjalanan saya di Ambon diserahkan penuh ke kawan di Ambon, tak ada satupun hari-hari disana saya rencanakan.
Semuanya ikut apa yang menjadi pilihan tuan rumah.
Termasuk dengan Camping Morella Ambon.
Buat saya hanya butuh sehari saja untuk nikmati Ambon dengan pilihan saya , tepat saat hari ulang tahun, selebihnya ikut saja.
Karena tuan rumah memang begitu baiknya, beliau memastikan kembali ke saya apakah benar mau camping di tepi pantai dengan segala resikonya.
Tak ada kamar mandi, tak ada lampu ataupun hal-hal lain dengan kenyamanan.
Tidak seperti yang tersedia di Gunung Papandayan. Kenyamanan camping tersedia disana.
Persiapan campingpun terbilang singkat , namun karena tuan rumah memang punya sahabat yang baik hati sehingga apa yang dibutuhkan sudah tersedia.
Begitulah,
Setelah mencicipi rujak Netsepa yang kononnya wajib dinikmati saat ke Ambon,saya tetap mau camping dengan segala resikonya dan kami berangkatlah menuju Morella.
Perjalanan menuju ke Morella tidaklah terbilang jauh , namun sehubungan hal-hal terkait persediaan makan dan lainnya dalam perjalanan beberapa kali kami berhenti.
Hingga tak lama dari malam menjemput barulah kami sampai di tujuan.
Gemerlapnya cahaya menjumpai
Boleh dibilang perjumpaan dengan Ambon, camping di Morella inilah menjadi terbaik dan terindah dalam jelajah awal tahun ini.
Setelah segala sesuatu di persiapkan, makan dengan berteman api unggun tibalah saatnya saya menikmati malam.
Semesta begitu berbaik hati pada saya, selain menikmati kenyamanan hotel salah satu terbaik di kota itu, malamnya saya di sapa oleh gemerlapnya cahaya.
Langit memberi cahaya bintangnya begitu sempurna, penuh cahaya.
Laut memberi cahaya dengan alga menari-nari beserta gelombangnya ombak.
Daratnya memberikan kedip-kedipnya kunang.
Tak terasa saya menikmati semuanya itu sampai tertidur tanpa ingat jam berapa saya pulas.
Dirasakan saat itu sebelum melayang dalam lelap hal teringat kali adalah bagaimana pantai Morella memberikan cahaya yang begitu sempurna.
Bawah lautnya membawa rindu
Sempurnanya camping Morella Ambon ketika saya menikmati bawah lautnya.
Jujur saja, pagi itu tidaklah sesuai apa yang diharapkan karena gerimis menghampiri kami sehingga mentari pagipun tak bisa dijumpai.
Saya yang penikmat laut dengan segala isinya terasa sedikit aneh ketika tak ada hasrat untuk turun ke laut saat itu.
Rasanya kesempurnaan indahnya cahaya semalam sudah cukup buat saya menikmati camping Morella Ambon.
Mungkin karena itu atau yang lainnya , entah…
Namun tuan rumah yang memang baik hati, membujuk saya untuk turun melihat bawah lautnya.
Benar saja ketika saya terjun ada begitu banyak hal yang membuat saya teriak kegirangan. Coralnya sehat dan ikan-ikan beragam serta berwarna warni.
Belum pernah saya melihat ikan seindah disana.
Seorang kawan mengajak saya untuk naik karena perut harus di isi, dengan enggan saya mengikuti. Setelah makan kembali rasa malas menghampiri saya karena pakaian dibadan sudah mulai kering.
Rasa ngantuk menghampiri , hingga saya pamit sejenak untuk istirahat.
Bangun tidur ditawarkan kembali untuk menikmati bawah lautnya di belah kiri camping , kawan berkata itu adalah spot terbaik.
Saya sedikit heran , waktu kenapa saya tak seantusias biasanya di ajak ke bawah laut. Apakah karena yang di berikan sudah terlalu sempurna ?
Malam dengan gemerlapnya, sisi kanan camping sudah sangat indah buat saya untuk menikmati spotnya.
Kini ditawarkan lagi yang lebih baik, saya merasa semuanya sudah cukup.
Namun kembali tuan rumah berkata , mumpung kesini kenapa tidak sekalian…
Baiklah, sayapun turun ditemani sempurnanya cahaya mentari siang itu.
Harus kembali.
Begitu yang saya pikirkan ketika bertemu spot sebelah kanan camping morella Ambon saat itu, ada begitu banyak hal yang indah dijumpai saya namun tak bisa di perlihatkan karena tak membawa kamera underwater.
Rasanya ingin memberikan bukti bahwa bawah lautnya Morella adalah terbaik yang pernah saya jumpai.
Hal yang paling saya inget dimana saya melihat karang seperti taman eldewis, dari atas saya melihat bergetar karena girang dan terharunya.
Bahkan saya melihat satu karang seperti pohon jamur yang besar, sisi – sisinya diwarnai warna yang berbeda-beda.
Lengkapnya warna itu di isi dengan ikan-ikan yang kecil -kecil dan berwarna.
Rasanya jika dituliskan satu persatu hal yang indah dibawah laut Morella tak cukup seribu kata, karena itu biarlah rindu saya ini akan menjadi nyata untuk kembali.
Semoga waktu berpihak dan Morella Ambon tak berubah.
By : Nik