InIndonesiaku.com – Ke Ciletuh dengan kendaraan umum? kenapa tidak.
Di tulisan berikut, ada beberapa tips dari saya untuk perjalanan dari Bandung menuju ke Ciletuh dengan transportasi umum.
Udah lama sebenarnya saya pengen ke Geopark Ciletuh. Diiming-imingi oleh status beberapa temen saya di media sosial.
Akan tetapi karena meeting poin selalu di Jakarta jadi saya urung untuk ikut karena pikir saya muter-muter lagi.
Ikut Meeting Poin di Jakarta
Sampai pada bulan lalu, saya ditawari untuk ikutan lagi open trip IDC ke Geopark Ciletuh dengan meeting poin masih tetap sama di Jakarta.
Awalnya ragu juga tapi karena beberapa sahabat saya ikut jadi sayapun tetap ikut.
Rencana semula kami sepakat untuk berangkat dari Bandung dan menunggu di pintu tol Ciawi jadi tidak harus ke Jakarta dulu.
Tetapi karena pertimbangan effort biaya tambahan untuk transport dan setelah dihitung-hitung ikut meeting poin di Jakarta biaya lebih murah (maklum backpackern hehe).
Akhirnya kami memutuskan untuk ikut berangkat dari Jakarta sehingga kami berangkat menggunakan kereta argo parahyangan dan menuju meeting poin di Plaza Semanggi Jakarta.
Rencana-Nya Lebih Indah
Yang namanya rencana selalu aja ada yang lebih berencana. Pada H-3, saya dan salah satu sahabat saya mendapat panggilan untuk kerja pada tanggal 23-24 Maret 2018….duh!!
Ini sempet bikin parno saya karena ini kali kedua saya harus cancel ikut open trip karena panggilan tugas mendadak.
Waktu yang pertama kali ketika saya hendak ikut open trip ke Pulau Pahawang Lampung.
Tiba-tiba H-2 saya ditugaskan untuk rapat di Jakarta dua hari dan yang bikin jleb lagi ternyata rapatnya tidak sampai dua hari.
Masih bisa nyusul sebetulnya tetapi exit permit ngga keluar ketika itu.
Jadi ya sudah pasrah aja liat sahabat-sahabat saya posting foto sana-sini hehehe….
Tidak Ingin Terulang…
Nah, karena ngga mau kejadian yang kedua kalinya dan diperkirakan rapatnya selesai Jum’at malam.
Akhirnya saya mulai searching di internet mengenai bagaimana caranya ke Geopark Ciletuh menggunakan kendaraan umum dari Bandung.
Baca juga: Wisata Sukabumi
Setelah mendapatkan informasi yang cukup, saya menanyakan kepada teman saya:
“berani ngga kita nyusul pake umum ke Ciletuh.
Sasarannya homestay, kalopun masih rejeki ya bisa ikut tripnya karena di itinerary waktu explore pertama kan jam 12.00an.
Kalopun ngga keburu yaaaa paling tidak kita ketemu kawan-kawanlaah…”
Teman saya langsung mengiyakan dan setelah sepakat saya menghubungi team leader yang mengkomandoi open trip Ciletuh.
Selain itu tidak lupa saya berkoordinasi dengan local guide di Ciletuh. Untuk memastikan apakah rute yang saya dapat dari internet sudah benar atau belum.
Mari Ke Geopark Ciletuh dengan Kendaraan Umum dari Bandung
Saya pun diarahkan oleh guide (sebut saja namanya Kang Idris) untuk melalui rute yang paling efektif.
Setelah semua informasi yang dibutuhkan siap, mari kita mulai perjalanan menuju Ciletuh.
1. Transport Bandung – Sukabumi
Pilihannya ada dua, menggunakan bis dari terminal Leuwipanjang atau menggunakan travel pool to pool.
Karena posisi saya kemarin ada di kawasan Pasteur jadi saya memilih menggunakan travel pool to pool.
Travel Bandung – Sukabumi yang sudah dikenal ada 2 yaitu Siliwangi Trans dan F-Trans. Saya sendiri menggunakan F-Trans, pool Bandung ada di Saung Kabayan Pasteur.
Tarifnya adalah Rp 70.000,- Keberangkatan pertama jam 05.30 seterusnya setiap satu jam dengan pemberangkatan terakhir pukul 8 malam.
Mobilnya lumayan nyaman sih, Toyota Hiace, cuman kemarin sayangnya driver-nya (maaf) menurut saya bawa mobilnya agak kasar sehingga saya hampir saja vomit karena tidak nyaman dalam kendaraan.
Saya tiba di pool F-Trans di kota Sukabumi pukul 8.25 lumayan cepet juga sih dan ketika tiba di sana kami disambut hujan deras.
Oya, alamat pool F-Trans di Sukabumi adalah di jalan Siliwangi No. 20, tidak jauh dari pool Siliwangi Trans.
Oke, sambil menunggu hujan berenti kami sarapan dulu supaya tidak masuk angin karena perjalanan masih jauh.
Ada tukang bubur ayam sama kupat tahu yang mangkal depan travel. Kami memilih bubur ayam untuk sarapan pagi itu.
Harga satu porsi bubur ayam Rp 10.000,-, rasa? enaaaaakk….bener deh.
Hampir lupa, di F-trans ini jika kita bepergian minimal 3 orang, bisa dapat diskon Rp 10.000,- seperti saya kemarin, ketika pulang kami berempat sehingga dapet diskon, lumayaaaann.
2. Transport di Sukabumi
Setelah selesai sarapan, kami segera memesan grab untuk menuju tujuan selanjutnya yaitu Terminal Lembur Situ.
Katanya Kang Idris, ini terminal kunci ketika kita mau ke Ciletuh menggunakan transportasi umum.
Sebetulnya bisa juga menggunakan angkutan pedesaan yang jurusan ke Lembur Situ.
Warnanya kuning seperti angkutan pedesaan tapi sepertinya lebih aman dan cepat menggunakan grab.
Di Sukabumi sendiri setau saya ada terminal lain yang yang lebih besar, kalo tidak salah namanya Terminal Bis A. Sanusi (maap kalo salah).
Nah jika sahabat menggunakan bis dari terminal Leuwipanjang, akan berhenti disini.
Jarak dari F-Trans menuju ke Terminal Lembur Situ lumayan jauh, sekitar 9,7 kilo (kata go-car hehe) tarifnya kurang lebih sekitar Rp 26.000 – Rp 30.000,-.
3. Transport Sukabumi – Ciletuh
Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan Elf, jurusan Cikangkungan dari Terminal Lembur Situ.
Hati-hati sahabat jangan sampai salah naik ya karena disana ada juga Elf yang ke jurusan Surade.
Sebelum naik bertanyalah dulu kepada sopir atau calo-calo yang ada bahwa tujuan kita adalah Pertigaan Mareleng yang mau ke Geopark Ciletuh.
Sehingga akan diarahkan untuk menggunakan Elf jurusan Cikangkungan tadi.
Selanjutnya ketika sudah didalam Elf, titipkan pesan kepada pak sopir atau kondektur untuk minta diturunkan di Pertigaan Mareleng, jangan sampe kelewat ya sahabat.
Untuk kondisi Elf, ngga banyak yang bisa diceritakan, seperti kondisi Elf pada umumnya, penumpangnya banyak dan duduknya dempetan.
Pagi itu Elf kami kebetulan tidak terlalu penuh tetapi agak susah untuk memilih tempat duduk. Kami duduk terpisah didalam Elf karena ada penumpang lain yang tidak mau bergeser.
Teman saya duduk di kursi paling belakang sementara saya kebagian duduk di pinggir pintu.
Awalnya saya bersyukur duduk pinggir pintu karena nanti ada kondektur jadi bisa nanya-nanya tetapi ternyata ketika sudah jalan….zoooonkk, ga ada kondekturnya!!!
Bismillah deh…kami berangkat pukul 09.30, cuaca masih hujan.
Permasalahan selanjutnya adalah “ini bagaimana caranya tau pertigaan mareleng kalo ga ada kondekturnya?” meskipun udah bilang sama pak sopir tapi saya khawatir kelewatan.
Akhirnya saya bertanya kepada penumpang kiri dan kanan, pertanyaannya standar “pertigaan mareleng masih jauh ya?” hihihi.
Mingle with local memang paling efektif deh dan sepertinya mereka udah bosen dengan pertanyaan saya.
Karena setiap pertigaan besar yang saya lewati mesti saya bertanya hal yang sama dan jawabannya pun sama “belum, masih jauh” hihihi
Nah, untuk yang akan menggunakan transportasi umum seperti saya dari arah Sukabumi kota melalui Lengkong, siap-siap aja dengan kondisi jalan yang rusak.
Di beberapa titik kerusakan jalan cukup parah sehingga kendaraan harus berjalan pelan-pelan.
Kalo yang tidak kuat sih bisa siapin plastik incase vomit tengah jalan karena goyangannya cukup membuat mual melebihi goyangan ratu dangdut Elvy Sukaesih hehehe.
Saya yang duduk di tengah saja merasakan goyangan luar biasa, apalagi teman saya yang duduk di kursi paling belakang.
Dan benar saja ketika kami beristirahat untuk ke toilet teman saya bercerita, udah kaya naik rodeo aja itu duduk dibelakang, loncat-loncat ga karu-karuan.
Mudah-mudahan pemerintah daerah setempat memperhatikan fasilitas jalan raya ini sehingga mungkin jika jalanan bagus semakin banyak orang yang akan berkunjung ke Ciletuh.
Oya, kalo sahabat pengen pee stop, jangan ragu untuk bilang karena sopir akan sangat toleran untuk hal ini mengingat perjalanan yang cukup jauh.
Kemarin Elf yang saya tumpangi ada 3x stop, dua kali pee stop dan 1x istirahat sopir.
Perjalanan Panjang – 3,5 Jam ke Geopark Ciletuh dengan Kendaraan Umum
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 3,5 jam melewati lembah, bukit dan jalanan berliku akhirnya sampailah kami di pertigaan mareleng yang diarahkan oleh Kang Idris tadi.
Ongkos dari terminal lembur situ sampai pertigaan mareleng adalah Rp 40.000,- per orang.
Dari pertigaan mareleng ini, sahabat bisa melanjutkan perjalanan dengan ojek menuju homestay-homestay yang ada disekitar Ciletuh atau langsung diantar menuju kawasan Ciletuh.
Sayangnya saya lupa bertanya tarif untuk naik ojek langsung ke Ciletuh.
Saya hanya bertanya tarif untuk sampai homestay, sekitar Rp 10.000,- termasuk reasonable price menurut saya karena lumayan jauh.
Sementara saya sendiri kemarin dijemput oleh Kang Idris dan diantar menuju homestay.
Alhamdulillah…teman-teman open trip lain dengan baik hati menunggu kami datang untuk mulai explore Ciletuh bersama sehingga tidak ada satu spot pun yang tertinggal.
Dan semua lelah selama perjalanan terbayar dengan pemandangan indah ditempat-tempat yang kami kunjungi.
Baca juga: Wisata Geopark Ciletuh
Jangan Takut! Nikmati Aja
Jadi sahabat, jangan ragu untuk menggunakan transportasi umum menuju Ciletuh ini. Semua aman jika kita mengikuti arahan yang sudah diberikan.
Jangan takut nyasar, malah menambah pengalaman baru dan seru.
Happy travelling… Geopark Ciletuh, Dari Bandung Menujumu Menggunakan Transportasi Umum a place to remember.
by Deasy