Erupsi Galunggung
Masih sering terngiang cerita dari Ayah saya tentang tragedi erupsi Gunung Galunggung di Tasikmalaya – Jawa Barat tahun 1982 lalu.
Fenomena alam ini membuat langit Jawa Barat tampak begitu gelap, bahkan butiran debu vulkaniknya membumbung sangat tinggi,
dan terbang bersama angin hingga Australia.
Gunung Galunggung masih aktif berapi, dengan ketinggian lebih dari dua ribu seratus meter di atas permukaan laut,
berdiri tegap sekitar tujuh belas kilometer dari pusat kota Tasikmalaya.
Daya tarik wisata
Gunung Galunggung memiliki sejumlah daya tarik wisata yang bisa membuat para sahabat inindonesiaku.com makin mencintai tanah air ini.
Pertama, wanawisata dengan areal kurang lebih seratus dua puluh hektar yang merupakan wilayah kekuasaan Perum Perhutani.
Obyek keindahan alam lainnya memiliki luas kurang lebih tiga hektar, berwujud pemandian air panas lengkap dengan fasilitas kolam renang, ruang mandi dan bak rendam air panas.
Jangan lupa, Gunung Galunggung juga hijau dengan hutan montane hutan ericaceous yang masing-masing berkeliling hingga seribu lima ratus meter persegi.
Biaya masuk Galunggung
Masuk Kawasan Wisata Galunggung, ada investasi awal yang harus keluar, melalui pembayaran tiket masuk kendaraan senilai sepuluh ribu rupiah.
Investasi ini langsung bisa menampakkan imbal hasilnya,
jika sahabat inindonesiaku segera lanjutkan perjalanan menuju Kawah Galunggung yang cukup menanjak dan agak sedikit membuat pinggang bergoyang.
Ada sedikit biaya tambahan, lagi sebesar lima ribu rupiah, maklum sudah makin dekat dengan tambang emas yang sesungguhnya.
Bila saking antusiasnya dan terburu-buru keluar mobil, jangan sampai semangat langsung jatuh saat kepala menoleh,
dan bola mata langsung terjebak sebuah tulisan yang memberitahukan bahwa anak tangga menuju Kawah Gunung Galunggung adalah sebanyak enam ratus dua puluh anak tangga.
Ya mau bagaimana lagi, saya juluki saja sekalian anak tangga ini sebagai “Tangga Menuju Langit” karena dari bawah sangat tergambar jelas kalau ujungnya adalah langit.
Pemandangan khas
Ternyata tidak memerlukan waktu yang lama untuk menaiki susunan anak tangga menuju Kawah Galunggung,
kurang lebih 30 menit saya dan sahabat inindonesiaku lainnya sudah berada di lokasi yang sudah kami puja-puja sebelumnya.
Pemandangan khas alam yang susah sekali untuk dijelaskan, hanya bisa bercerita lewat potongan foto yang saya ambil,
lanjut menuruni kawah dan terlihat sebuah danau kawah Gunung Galunggung dari jarak yang sangat dekat.
Cukup, jangan terlalu lama menikmati Kawah Galunggung, bisa-bisa kalian tidak ingin pulang.
Udaranya membuat kami semua makin akrab.
Tantangan menuruni anak tangga
Tantangan selanjutnya, adalah kembali menuju anak tangga tadi, dan turun dari langit.
Sekali lagi pelajaran hidup dapat diambil dari menikmati alam. Segala hal yang indah pada akhirnya, memang selalu harus menuntut perjuangan dan kesabaran.
Sungguh bercengkerama dengan Gunung Galunggung semakin menambah sebagian kecil dari anugerah-anugerah Tuhan lainnya, dalam menikmati Indonesia.
Semoga saya dan sahabat inindonesiaku juga bisa terus ikut turut serta menjaga dan melestarikan kekayaan yang satu ini.
Dari kawah yang berdiri agung sang Gunung Galunggung, saya sedikit hanyut dalam kidung,
dan hela kalimat yang berbunyi Gunung Galunggung, 620 Anak Tangga Menuju Langit, a place to remember.
by Riesa