Setelah menikmati Goa Eksotis bersama sahabat inindonesiaku.com sekarang saatnya menjelajah bagian Lamalera lainnya.
Untuk bisa menjelajahi Lamalera kami disarankan untuk bersilaturahmi ke kepala desa. Setelah itu dimulailah dengan berjalan kaki menyusuri Lamalera dimana tradisi menangkap ikan paus merupakan ciri khas dari desa tersebut.
Sayangnya, tiga ekor ikan paus yang baru saja ditangkap 3 hari yang lalu sudah selesai dibagikan kepada penduduk desa.
Sehingga kami hanya bisa mengabadikan tulang belulang paus dan tempat parkir perahu milik warga yang menjadi saksi bisu perjuangan pria Lamalera dalam menaklukan ikan paus yang besarnya melebihi perahu mereka.
Hiasan Daging dan Tulang Ikan Paus
Di samping kapal-kapal yang berbaris rapih, saya melihat beberapa jaring ikan yang nampak masih baru.
Rupanya jaring-jaring itu merupakan sumbangan dari pemerintah sebagai usaha persuasif mengajak warga Lamalera untuk tidak ketergantungan mengkonsumsi ikan paus dan agar mengkonsumsi ikan kecil sebagai alternatif di Lembata, Lamalera – Berkat Tuhan yang Tidak Pernah Putus.
Pajangan daging ikan paus dan tulang belulangnya menjadi hal biasa yang mesti ada disetiap rumah di desa Lamalera.
Daging-daging itu dijemur layaknya pakaian yang ditadahi seng untuk mengalirkan minyak ikan yang siap ditampung botol-botol plastik bekas.
Warga Lamalera sebagaimana Indonesia dikenal dengan keramahannya, menyapa sepanjang pertemuan kami disisi jalan. Minyak ikan paus tak hanya dapat digunakan sebagai obat oles.
Bisa digunakan sebagai bahan pelita bahkan diminum karena terkenal khasiatnya sebagai obat kuat. Untuk minyak ini kami membawa pulang sebagai oleh-oleh buat sahabat inindonesiaku.com di Jakarta.
Mari ke Lamalera
Bagi kalian yang belum pernah mendengar mengenai Lamalera, desa ini sudah menjadi banyak perhatian warga dunia.
Warga desa menyambutnya dengan mempersiapkan diri menjadi tuan rumah yang baik. Beberapa rumah dijadikan homestay bagi tamu yang ingin merasakan bermalam menyelami kehidupan Lamalera.
Laut Indonesia itu indah! Kita kaya! Belajar dari warga Lamalera, mereka memanfaatkan sambil tak lupa berdo’a untuk berkat yang tak putus.
Saat beranjak dari Lamalera pikiran saya menerawang, berkat yang tak putus karena kita bijak dan tak henti berdo’a pada Tuhan.
Dia yang maha segalanya… memberikan begitu banyak pelajaran sepanjang mata merekam kehidupan. Lembata, Lamalera – Berkat Tuhan yang Tidak Pernah Putus, a place to remember.
by Marissa Ulfah