Semua lokasi menyelam yang kami gerayangi merupakan lokasi favorit para penyelam handal yang pernah datang ke pulau Komodo.

Memang, pulau Komodo ini mempunyai keunikan khas,

dan pastinya berbeda jika di bandingkan dengan lokasi menyelam lain yang saya dan sahabat inindonesiaku.com lainnya pernah datangi di seluruh negeri,

tapi untuk kali ini saya buktikan, hampir semua spot yang ada di pulau Komodo, memiliki arus yang sangat deras.

Saat menyelam, bisa dibilang saya sedang terbang dalam air, terbawa arus dengan kecepatan tinggi.

Sekali lagi, liarnya dalam air pulau Komodo memang bukan sekedar isapan jempol belaka,

apa yang sudah banyak diceritakan sahabat inindonesiaku lainnya, saya buktikan dengan seluruh kemampuan badan.

Fauna di Komodo

Seperti umumnya karakteristik laut dengan arus yang kencang, di bagian bawah air pulau Komodo banyak sekali terdapat ikan-ikan jenis predator yang berukuran besar,

tak heran, saya sering bertemu sapa dan saling tukar senyum dengan mereka selama dive trip di Komodo.

Sebut saja predator seperti hiu sirip putih, hiu sirip hitam, ikan pari tutul raksasa, hiu bambu sampai pari manta yang menari anggun melewati gelembung udara dari selang nafas kami.

Berakhir di Labuan Bajo

Setelah lima hari kami hidup, menginap dan banyak menjalankan aktivitas di kapal, akhirnya waktu menunjukkan kuasanya,

dengan menyentuhkan kita di ujung trip yang takkan terlupakan ini.

Kapal kami harus kembali ke pelabuhan Labuan Bajo, posisi awal di mana kami memulai semuanya untuk ke pulau Komodo.

Meski demikian, waktu trip masih sisa semalam, setelah menaruh barang-barang di hotel kota Labuan Bajo,

kamipun bergegas menyiapkan diri untuk berburu souvenir dan berwisata kuliner dengan memanjakan lidah dari makanan asal daerah setempat.

Ternyata, banyak hal menarik untuk dinikmati saat malam hari di Labuan Bajo,

wilayah ini ramai dengan deretan kafe yang menawarkan suasana makan malam khas yang dikelola oleh warga negara Eropa maupun penduduk lokalnya.

Agar suasana lebih memberi kesan lengkap soal Labuan Bajo, saya dan para sahabat inindonesiaku lainnya memilih satu kafe milik orang lokal.

Di sini, kami menikmati makan malam dengan suasana yang santai, dan makin asik ditemani alunan musik berpadu pemandangan laut dan sebagian pulau di seberang.

Mata ini sungguh dimanjakan, dari mulai hal-hal sederhana, hingga bahasan soal memori-memori sepanjang hidup di atas kapal.

Pulau Komodo (Last Part), Dive Trip Tanpa Ampun, A place to remember.

by Athinx Brau