Jika selama ini saya dan sahabat inindonesiaku.com menjelajahi laut Indonesia nun jauh dari Jakarta,
pertengahan November 2014 saya justru menggiring pikiran untuk melirik Pulau Tunda.
Salah satu pulau di gugusan Kepulauan Seribu, dan masih merupakan wilayah DKI Jakarta.
Jarak tempuh dari Jakarta
Jarak tempuhnya hanya sekitar 4 jam dari Ibukota. Kurang lebih 2 Jam perjalanan darat dari Kebun Jeruk menuju dermaga kecil Karang Hantu.
Dua jam kemudian dilanjutkan dengan mengarungi laut Jakarta ke Pulau Tunda.
Menyusuri pulau demi pulau di Kepulauan Seribu yang tersohor keindahannya.
Saat sampai di pulau yang dituju, saya sudah merasakan betapa pulau ini sudah menanti kami dengan kejernihan lautnya.
Dermaga sederhana tempat kapal kami bersauh pun nampak memikat.
Penginapan yang saya pilih untuk bernaung bersama sahabat IDC merupakan penginapan pertama dan satu-satunya yang ada di Pulau Tunda.
Sederhana, namun cukup untuk melepas lelah sejenak setelah menempuh perjalanan dari Jakarta.
Tak mampu menunda
Bertolak belakang dengan namanya, Tunda justru membuat saya dan sahabat IDC tak mampu menunda hasrat untuk segera menceburkan diri dan bercengkrama dengan taman lautnya.
Lelah di badan sirna seketika, kami pun segera bertolak ke Tanjongan. Sebuah spot snorkeling yang direkomendasikan.
Ternyata kami memang datang ke spot yang tepat. Sesaat setelah meliuk di taman laut Pulau Tunda, ikan-ikan nan menggemaskan pun mengerumuni.
Mereka tinggal di rumah yang juga cukup sehat, yaitu Terumbu Karang Kepulauan Seribu.
Sunset sempurna
Asyik bermain membuat saya dan sahabat IDC mendesah ketika senja menjemput mentari.
Rasa kecewa terbersit dalam hati karena belum puas menyapa penghuni taman laut yang cantik ini.
Namun demikian, kekecewaan itu tak berlangsung lama. Tuhan menggantinya dengan memberikan kami pertunjukan sunset yang sempurna untuk kami nikmati.
Cerahnya langit membuat kami dapat menjadi saksi betapa mesranya senja mengantarkan mentari ke peraduannya.
Saya tak henti berterima kasih atas keindahan yang sudah Tuhan berikan kepada saya dan sahabat IDC saat itu.
Petualangan belum berakhir
Petualangan kami tak lantas tamat begitu saja. Petualangan lain sudah menanti.
Karena ingin membeli ikan untuk acara barbeque, kami pun melakukan perjalanan dengan boat di malam hari. P
engalaman pertama saya yang menakjubkan. Berada di atas boat di tengah laut lepas, ditemani langit malam berhiaskan bintang gemintang.
Sungguh takkan pernah dapat saya lupa. Sampainya di villa, saya dan sahabat IDC menikmati malam dengan pesta barbeque ikan laut segar yang sangat lezat rasanya.
Hari berikutnya, pagi menjemput dengan ketenangan yang syahdu. Beberapa sahabat IDC melakukan Yoga untuk menyelaraskan jiwa dan raganya.
Memanfaatkan udara segar dan keindahan di sekeliling Pulau. Setelahnya, kami berangkat menuju spot snorkeling di bagian timur Tanjongan.
Rasa penasaran pun menyeruak dalam hati dan pikiran saya. Seperti biasa, tak sabar untuk meloncat lalu menikmati keindahan bawah lautnya.
Ternyata….
Ternyata…apa yang saya lihat justru lebih indah dari yang ada dalam benak.
Banyak terumbu karang berukuran besar, dengan ikan-ikan yang ukurannya juga sesuai dengan besar rumahnya.
Ditambah lagi, langit sedang bersahabat kali ini. Mentari menebarkan sinarnya, hingga kejernihan air laut nampak jelas sampai ke dasar.
Sungguh, tempat ini adalah sorga kecil yang tidak jauh dari Jakarta.
Bermain di bawah laut adalah hal yang paling saya suka, dan ketika melihat spot menakjubkan itu,
saya sangat menikmati sampai sang mentari memaksa saya untuk naik ke permukaan. Mengingatkan saya kalau kami harus kembali ke daratan Ibukota.
Sungguh, dua hari di Pulau Tunda Tak cukup untuk memuaskan hasrat saya bercengkrama dengan taman lautnya.
Pulau Tunda, tunggu saya kembali dengan sahabat IDC lainnya, karena kau sungguh mempesona. Pulau Tunda, Pesona Laut Serang Banten, A Place To Remember.
by Nik