Setelah berburu sunrise di Puru Kambera, kami kembali ke hotel untuk beres-beres dan bersiap memulai perjalanan ke Air Terjun Tanggedu.
Saat sarapan di restoran hotel, kami mendengar rombongan di meja sebelah akan pergi ke Air Terjun Tanggedu juga.
Salah satu sahabat bertanya, kenapa kita gak berangkat pagi juga? Lalu spontan saya jawab, biar gak barengan sama mereka :D.
Perjalanan Menuju Air Terjun
Jam 09.50 WITA kami sudah siap di lobby hotel, menunggu jemputan Kak Adi dan Kak Mario (Driver merangkap Guide kami), dan kami berencana berangkat dari hotel jam 10.00 WITA.
Setelah mobil datang, kami bergegas masuk mobil dan berangkat. Dari mobil kami melihat cuaca di luar panas banget, mulailah kami mempertebal sunblock kami, menyiapkan minum dan perlengkapan tracking.
Jam 11.50 WITA kami sampai di sebuah rumah yang didepannya dijadikan tempat parkir, kami turun, beres-beres diri, numpang ke toilet, dan siap memulai perjalanan ke air terjun.
12.15 WITA dipayungi terik matahari kami mulai menuju air terjun. Info dari Kak Adi, waktu tempuh ke air terjun 45 menit – 1 jam, tergantung kecepatan kita berjalan.
Medan yang Dilalui
Dari parkiran, kami melalui jalan berkapur yang menurun. Bisa sahabat bayangkan, rasanya jalan di tengah hari dipayungi terik matahari dan dialasi debu kapur?
Rasanya itu pingin buru-buru sampe air terjun dan nyeburrrrr. Tapi jangan khawatir, jalan tersebut akan kita lalui dalam waktu 5 menit saja.
Karena medan berikutnya adalah jalan setapak berkapur campur bebatuan menurun, yang dinaungi pohon-pohon rindang.
Dan medan tersebut berakhir sampai kita menemukan anak sungai. Lalu kita menyebrangi sungai, yang alhamdulillah saat kami kesana, air sungai sedang imut-imutnya. Jadi kami bisa menapaki batu kering yang tidak terendam air.
Medan setelah menyebrang sungai adalah jalan setapak berkapur menanjak, yang masih dinaungi pohon-pohon rindang, dan dibentengi pegangan bambu. Medan ini kami lewati dalam waktu 5 menit juga.
Setelah itu kita akan melewati medan savana yang mendatar, aaahhhh akhirrnyaaaa. Walau tetap dipayungi terik matahari setidaknya jalannya lurus dan pemandangannya indah.
Saatnya Melapor ke Pos
Setelah 5 menit berjalan, tepatnya jam 12.30 WITA kami sampai di pos yang dijaga ibu serta anaknya. Di pos ini kami mencatat daftar pengunjung dan menyerahkan donasi.
Kesempatan ini kami gunakan untuk istirahat sejenak sambil foto-foto. Setelah semua selesai, kami melanjutkan kembali perjalanan.
Di kawasan setelah pos, pemandangan tidak kalah cantiknya, bukit-bukit ditemani langit biru dan awan putih, serta kami menemukan beberapa rumah dengan hewan ternaknya disini.
10 menit berjalan, gapura sederhana air terjun terlihat dari kejauhan, kami makin bersemangat jalan. Sesampainya di gapura, kami mengabadikan momen tersebut sebentar.
Lalu tidak lama berjalan air terjun sudah kelihatan di bawah sana, ahhhh senangnyaaa. Kami pun mulai melalui medan jalan setapak berkapur menurun.
Jam 12.55 WITA akhirnya kami melihat pemandangan yang menyejukkan mata, sungai hijau tosca dihujani riak-riak lembut mini air terjun.
30 menit menujumu di bawah terik matahari siang, kalau cuacanya sejuk mungkin lain ceritanya. Benar-benar surga begitu sampai di air terjun.
Mengenal pesonamu
Sahabat satu persatu sampai, dan dari muka lusuh langsung berbinar melihat apa yang di depan mata. Kami duduk-duduk dulu di bawah pohon rindang, sambil mengatur nafas dan menetralkan suhu badan.
Para jagoan udah gak sabar mengencani air terjun. Langsung buka baju mereka, dan melompat-lompat kegirangan ke kolam di bawah air terjun.
Gimana dengan mba-mba manis yang ngikut? Mereka berpose-pose cantik berlatar air terjun, beberapa diantaranya sedang datang tamu bulanan, jadi enggan untuk nyebur.
Setelah semua puas dengan aktivitasnya dan berkumpul kembali, mulailah kami membuka bekal makan siang kami.
Bagi sahabat yang tidak membawa bekal jangan khawatir, disini ada penjual kelapa, kopi, kacang, dan mie. Tinggal pesan saja, mereka akan menyiapkan.
Makan banyak dan kenyang, enaknya sih tiduran ya, cuma sayang banget kalo udah sampe sini dipake buat tiduran, akhirnya kami memutuskan untuk lanjut mengencani air terjun.
Berkencan dengan Sejuknya Pelukmu
Kami mengexplore bagian atas air terjun, dan ternyata disini tenang banget, banyak kolam-kolam kecil yang serasa kolam pribadi siap untuk dijajal.
Beberapa mba-mba manis pun tergoda, dan akhirnya menceburkan diri juga ke kolam-kolam yang ada. Yang lain berendam kaki, dan berpose cantik di sekitar kolam.
Udara tetap panas, tapi disuguhi pemandangan gini, semua jadi adem, sejuk, gemericik air, hijaunya air, hembusan angin.
Semua larut dengan kencannya, masing-masing dengan aktivitas dan kesukaannya, sampai Kak Adi bilang, yuk kita balik, biar keburu dapet sunset.
Semua ber Yaaaahhhhhh, tapi demi sunset akhirnya kami pun beranjak dari kolam-kolam, ketika akan mandi, ternyata disitu hanya ada cekungan dinding batu dibalik salah satu warung, dan itu hanya dipake untuk salin saja.
Jadi kami memutuskan untuk mandi di tempat kami parkir mobil.
Sampai Jumpa Lagi
Jam 15.00 WITA kami meninggalkan Air Terjun Tanggedu, sampai jumpa lagi hai air terjun. Tetap cantik dan seperti ini ya.
Kalo tadi pas berangkat banyak jalan menurun, nah udah tau kan pasti, kalo pulangnya akan banyak tanjakan, haha.
Alhamdulillah cuaca lebih adem dan bersahabat, jadi tidak sepanas dan sehaus pas berangkat. Sedang asik-asiknya jalan, kami dikagetkan oleh teriakan orang di arah tebing.
Ternyata ada pemilik kambing, yang menyusul kambingnya ke atas tebing dengan kemiringan hampir 70 derajat.
Akhirnya kami menonton dulu adegan tersebut, sampai si kambing turun, hahaha. Pertanyaannya, kok ya bisa kambing manjat ke atas tebing yang kemiringannya aduhai.
Jam 15.50 WITA kami sampai di parkiran. Sambil nunggu sahabat lain ganti baju dan beres-beres, kami mengobrol sama Linto (anak yang mengantar kami pergi dan pulang dari air terjun) dan anak-anak lainnya.
Mereka kalau ke sekolah jalan kaki tanpa alas kaki selama kurang lebih 1 jam, pas ditanya gak cape ya? Kakinya gak sakit? Mereka bilang, sudah biasa kak. Kakak cape ya? Dan kompak kami jawab, iyaaaa.
Sebelum pergi, kami memberikan buku dan ATK yang kami bawa untuk mereka, seraya berpesan, sekolah yang rajin ya, biar bisa jadi tentara dan presiden sesuai dengan cita-cita mereka. Daadaahhh, sampai jumpa lagi.
Tips saat berkunjung ke Air Terjun Tanggedu
Ada beberapa tips untuk sahabat yang akan berkunjung ke Air Terjun Tanggedu, berdasarkan pengalaman kami kemarin saat berkunjung di bulan November 2018.
- Pilih waktu yang yang sesuai dengan waktu dan kondisi sahabat, ketika sahabat berangkat pagi maka akan menemui panas saat pulang, dan saat berangkat siang akan menemui panas saat berangkat, tapi adem saat pulang,
- Pakai payung/topi/sunblock untuk melindungi diri saat panas menyengat, kalo perlu bawa masker, karena debu kapur yang lumayan tebal. Sediakan air minum, tracking saat panas terik menyebabkan cepat haus. Nikmati sambil beristirahat dan menikmati alam,
- Tidak ada toilet dan tempat mandi di air terjun, di tempat parkir pun air tidak memadai untuk mandi, jadi sebaiknya sahabat membawa tissue basah atau bawa air mineral untuk sekedar bilas badan,
- Bawa uang untuk bapak/ibu/adek penjual di air terjun, berbagi dengan cara membeli barang dagangannya (kelapa muda, kopi, kacang, mie, dsb),
- Tetap mendengarkan instruksi dari guide saat bermain-main di air terjun ya, biar tetep happy dan pulang dengan selamat,
- Kalo ada rejeki lebih, bawa ATK/buku/pakaian layak/alas kaki/perlengkapan mandi/mainan/makanan untuk dibagikan ke anak-anak disana,
- Jaga kebersihan sekitar air terjun, bawa kembali sampah dan tetap ramah serta sopan dengan warga sekitar.
Akhir kata semoga artikel ini bermanfaat, tetap sehat, tetap semangat.
By @ibhekti