Dawai mengalun di riuh petik jemari luwes penuh perasaan.
Perlu sahabat inindonesiaku.com ketahui setiap sepasang kekasih di sini terbiasa ditemani irama khas Sasando saat sedang giat-giatnya mengalunkan melodi cinta.
Getaran Sasando
Sasando, instrumen musik dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur atau dijuluki sebagai Nusa Bunga.
Dalam bahasa Rote, Sasando disebut Sasandu, yaitu alat yang bergetar atau berbunyi. Siapa yang tak langsung bergetar hatinya saat mendengar dentingan Sasando.
Setiap petik yang dimainkan selalu sibuk menggugah perasaan. Karakteristik Sasando mirip dengan gitar, biola, dan bahkan kecapi.
Namun saya sendiri lebih menganggap bahwa alat musik ini mirip harpa, dengan senar yang disusun memutar.
Bagian Sasando
Bagian utama Sasando berbentuk tabung yang terbuat dari bambu di bagian tengahnya, melingkar dari atas ke bawah diberi penyangga atau dalam bahasa Rote disebut Senda,.
Yang berfungsi untuk merentangkan dawai-dawai. Senda ini menghasilkan nada yang berbeda-beda pada setiap petikan dawai.
Setelah “tabung berdawai” jadi, selanjutnya diberikan wadah yang terbuat dari anyaman daun lontar atau siwalan yang dibuat menyerupai kipas.
Wadah inilah yang berfungsi sebagai resonansi alat musik Sasando. Saat dimainkan, Sasando mengeluarkan bunyi mirip seperti gitar.
Namun lebih khas dan lebih bening, sebening binar mata gadis Rote saat dirayu dengan syair indah sambil diiringi Sasando, Dawai Cinta dari Nusa Bunga.
Desa pembuat Sasando
Saat ini Sasando justru populer sebagai alat musik khas Kupang. Pada Sail Komodo yang berlangsung pada Juli 2013, Sasando turut diperkenalkan pada dunia.
Terdapatlah satu desa pembuat alat musik Sasando yang terletak di Desa Oebelo, Kupang. Desa ini hanya berjarak kurang lebih 10 kilometer dari pusat Kota Kupang.
Jadi, jika sahabat pecinta Indonesia berkunjung ke Kupang, sahabat bisa berkunjung ke tempat ini untuk memaknai filosofi dari pembuatan alat musik Sasando, atau membelinya sebagai buah tangan.
Jika sahabat memilih untuk lebih mendalami karakter pribadi masing-masing dengan Sasando, coba mainkan alat musik ini.
Jangan khawatir, nada yang sumbang sebagai akibat pertama kali memainkan tidak akan mengubah anggapan kami kalau sahabat cinta dengan negeri ini.
Jika ingin meningkatkan keterampilan bermusik dan mengenal lebih lanjut soal kepekaan rasa lewat Sasando.
Sahabat Pecinta Indonesia juga bisa mengikuti kursus singkat yang diberikan oleh para pembuat Sasando di tanah Kupang ini.
Musik Indonesia selalu melekat di hati, perasaan damai mendorong hasrat untuk bergumam, bermain Sasando, Dawai Cinta dari Nusa Bunga di Kupang, Nusa Tenggara Timur, benar-benar a place to remember.
by Arum Silviani
Comments are closed.