Day 2 –
Setelah mengakhiri hari pertama di Kav Senang, Tempat Nongkrong Strategis di Tanjung Pandan, nah, ini dia yang saya nantikan.
Menyusuri jejak langkah Laskar Pelangi. Saya memang fans berat Laskar Pelangi dan penulisnya, Andrea Hirata.
Novel itu sangat menginspirasi saya hingga saya rela jalan-jalan sendirian ke Belitung.
Tanjung Pandan
Pagi hari, pagi pertama saya di Kota Tanjung Pandan, saya dibangunkan oleh suara adzan yang begitu merdu.
Burung walet pun sudah mulai berkicau menyanyi, menyapa pagi yang masih gelap.
Membuat saya semangat untuk mandi dan beribadah. Tak lama setelah selesai shalat, terdengar suara tembang kenangan menggema keras,
yang belakangan baru saya tahu kalau suara itu berasal dari warung kopi di belakang penginapan.
Jam setengah 6 pagi, kamar saya diketuk petugas penginapan yang memberikan sarapan.
Jadi pagi itu saya menghabiskan waktu dengan membaca, sambil minum teh dan sarapan yang ada.
Saya janjian dengan Mas Ari, guide yang akan mengantarkan saya keliling Belitung Timur jam 08.00 WIB.
Jadi saya masih punya cukup waktu untuk mencoba kuliner yang banyak direkomendasikan oleh para pelancong yang pernah datang ke Belitung.
Warung Soto Mak Jannah
Warung Soto Mak Jannah. Terletak di kawasan Kv. Senang, tempat saya menghabiskan waktu siang kemarin.
Jam 7 pagi, warung Mak Jannah baru saja buka. Dan saya menjadi pelanggan pertamanya. Mak Jannah sendiri yang melayani saya pagi itu.
Saya memesan seporsi Soto Belitung, satu gelas es jeruk kunci, dan segelas kopi Belitung.
Perpaduan sarapan yang aneh tentunya, tapi yang penting rasa penasaran saya terpenuhi.
Warung ini sudah berdiri sejak tahun 1970an, dan ternyata Mak Jannah pernah tinggal di Bandung.
Sambil meracik soto, beliau bercerita saat beliau di Bandung dulu.
Dan beliau mengatakan pada saya kalau Belitung sangat aman untuk para traveler, baik yang berkelompok maupun solo traveling seperti saya.
Tak lama, Menu pesanan saya sudah tersedia di meja.
Saya lupa harga per porsinya berapa, tapi rasanya, untuk pesanan saya, tak sampai Rp. 20.000. Relatif murah memang.
Dan sepertinya, warung Mak Jannah ini terkenal. Karena baru beberapa saat saya duduk sebagai pelanggan pertama, tak lama kemudian pelanggan lain sudah berdatangan.
Rata-rata mereka adalah para pegawai kantoran yang mau sarapan dan minum kopi disini.
Review : Sotonya enak, dengan es jeruk kunci yang lebih enak dengan yang saya nikmati di Warung Mie Atep sehari sebelumnya.
Kopi Belitungnya juga enak sekali. Ringan dengan citarasa yang otentik.
Solo Traveling ke Belitung? Siapa takut? – Tanjung Pandan dan Kuliner Pagi a place to remember.
by Arum Silviani