Saat akan berwisata kita dihadapkan pada pilihan akan menggunakan agen wisata yang sudah ada, atau cost sharing dengan teman seperjalanan.

Dua pilihan tersebut sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.

Saya ingin berbagi pengalaman cost sharing saya dan sahabat inindonesiaku.com saat melakukan perjalanan wisata ke Lombok,

siapa tau dapat menjadi bahan pertimbangan bagi sahabat yang ingin cost sharing wisata Lombok, rinciannya yuk mari langsung disimak:

Informasi Umum

  • Peserta : 3 Orang
  • Penginapan : Lombok Guest House – Big Room Rp. 220.000 / Malam
  • Waktu : 11 – 14 Mei 2013
  • Sewa Mobil : @250.000/hari tanpa supir alias nyupir sendiri ( sewa supir @100.000 per 12 Jam )

 Total Budget keluar Rp. 4.500.000 di bagi 3 =  @1.500.000 sudah all in ( hotel, bensin, makan, jajan and trip )-  di luar tiket

Banyak pulau indah di Indonesia tapi Pulau Lombok adalah favorit saya.

Entah kenapa pantai, gili dan kuliner Lombok sudah menyihir pikiran ini untuk selalu kembali kembali dan kembali lagi ke Lombok.

Mei 2012 adalah pertama kalinya saya datang ke Lombok dan saat itu hanya berkesempatan kenalan dengan Gili Trawangan,

Pantai Kuta Mandalika, Tanjung Aan dan Selong Belanak tetapi pada Mei 2013 lalu selama 4 hari bersama 2 sahabat pecinta Indonesia dari Jakarta “Adel dan Arie “

dan 3 sahabat lainnya yang adalah orang Lombok asli “ Agung, Rio dan Biebie “, saya berhasil menyentuh sebagian kecil keindahan sudut barat dan timurnya Pulau Lombok.

Itinerary

  • Hari Pertama:
Gili Nangu, Gili Tangkong, Gili Kedis, Jembatan Sundancer Sekotong  (Lombok Barat)

Pagi jam 6 saya berangkat menuju Lombok Barat.

Gili Nangu dan sekitarnya adalah tujuan pertama, dalam 2 jam saya tiba di pelabuhan menuju ke Gili Nangu.

Untuk mengelilingi Gili ini saya menyewa perahu Rp. 250.000 untuk bisa berkeliling sepuasnya.

Semua Gili yang saya kunjungi dipenuhi pasir putih yang indah dan bersih.

Favorit saya adalah Gili Kedis yaitu pulau kecil plus pasir putih yang dikelilingi dengan air laut yang teramat sangat jernih,

jam 11 siang saya tinggalkan Gili di Lombok Barat ini untuk menuju ke Jembatan Sundancer,

jembatan panjang menjorok ke tengah laut, wow lihat sebelah kanan dan kiri semuanya indah.

Pantai Mawun (Lombok Tengah)

Puas foto – foto di Jembatan saya lanjut ke Pantai Mawun (Lombok Tengah).

Pukul 2 Siang saya tiba di Pantai Mawun dan benar-benar pantai dengan ombak besarnya yang menawan

ditambah dengan bukit kecilnya yang berteriak meminta untuk disentuh dan difoto yaaa benar kata orang Lombok bahwa Pantai Mawun adalah “the beach” nya Pulau Lombok.

Sunset di Senggigi, Bukit Malimbu 2 (Lombok Utara)

Jam 3.30 saya tinggalkan Pantai Mawun untuk mengejar Sunset ke Senggigi tepatnya di Bukit Malimbu-2

tapi apalah daya begitu tiba di bukti Mataharinya pun tertutup awan, tapi saya tidak kecewa karena tetap dapat pose siluet yang keren.

Saya rayakan kebahagiaan hari pertama ini dengan bersantap malam seafood di Kota Mataram dan tidur nyenyak di Lombok Guest House,

penginapan yang tidak terlalu mahal tapi bersih dan nyaman.

  • Hari Kedua
Gili Kondo, Gili Lampu, Gili Gosong (Lombok Timur)

Walaupun liburan tetapi tetap harus bangun subuh juga dan seperti hari pertama,

di hari kedua ini pun jam 6 pagi saya sudah melaju di jalanan demi Snorkeling di Gili Kondo. Jam 8 saya sudah tiba di penyebrangan ke Gili Kondo.

Harga sewa perahu untuk mengelilingi Gili Kondo dan sekitarnya tidak berbeda dengan Gili Nangu yaitu Rp. 250.000 sampai sepuasnya

dan pemilik perahunya teryata sudah menyediakan alat snorkeling lengkap dengan pelampungnya, karena saya pecinta laut,

soo panggilan snorkeling ini sudah pasti tidak akan saya lewatkan. Karang dan ikan hias di bawah laut Gili Kondo indah luar biasa,

yang membuat istimewa adalah saat itu hanya saya dan sahabat yang berada di tengah laut dan tidak ada pengunjung lainnya seakan – akan laut ini hanya milik kami.

Gili Lampu lebih unik lagi, dipenuhi oleh kumpulan pohon bakau dan di tengahnya ada daratan yang penuh dengan alang – alang kuning yang bersinar kemilau.

Desa wisata SEMBALUN di kaki gunung Rinjani (Lombok Timur)

Saya terlalu cepat tiba di Gili Gosong sehingga gili ini masih ditutupi oleh air laut

karena jika air lautnya surut maka akan muncul pulau yang kecil sekali di tengah lautan luas dengan pasir putihnya yang lembut.

Setelah makan siang yang kesiangan yaitu jam 2 dengan menu Soto Mule Ngeno di Lombok Timur yang sudah pasti memanjakan lidah,

saya lanjutkan laju mobil menuju Sembalun yang merupakan desa wisata yang terletak tepat di kaki Gunung Rinjani yang terkenal indahnya itu

dan benar saja pemandangan lembah di Sembalun ini membuat mata enggan berkedip.

Mampirlah saya ke Bukit Cinta untuk bisa melihat keindahan Gunung Rinjani tetapi sepertinya Rinjani masih malu – malu bertemu

karena saat saya tiba hampir separuh badan Rinjani tertutup kabut dan lagi – lagi ini menyihir pikiran saya tuk kembali lagi ke Lombok agar bisa berfoto berdua hanya dengan Rinjani.

Lelah bersnorkeling dan berkeliling akhirnya saya menikmati makan malam Ayam Taliwang di depan Mataram Mall, salah satu kuliner khas dari Lombok.

  • Hari Ketiga
Pantai Pink Tangsi (Lombok Timur)

Hari ini ternyata hari Pemilihan Gubernur di Nusa Tenggara Barat, jadi saya harus menunggu sahabat yang nyoblos dulu.

Jam 8 saya dijemput dan langsung ngebut menuju Pantai Pink Tangsi yang sedang naik daun.

Perjalanan menuju tempat ini benar – benar membuat isi perut terkoyak – koyak yaaa jalanannya masih banyak yang rusak dan mobil pun tidak bisa berlari dengan kencang.

Makan waktu dan makan tenaga, tapi tidak disangka kalau di ujung jalan yang rusak ini ternyata tersedia pemandangan dan pesona alam timurnya Lombok yang tidak tertandingi.

Letak Pantai Pink, Tanjung Bloam dan Tanjung Ringgit sangat berdekatan satu dengan yang lainnya,

mereka adalah sahabat karib yang akan iri dan marah jika kita hanya mengunjungi salah satu dari mereka.

Ada bukit di Pantai Pink yang walaupun panas gersang tetapi tetap saja membuat betah berlama – lama berdiri memandangi keindahan Pantai Pink dari atas.

Tanjung Bloam dan Tanjung Ringgit (Lombok Timur)

Birunya laut dan deburan khas ombak di Tanjung Bloam menyambut hangat saya dan sahabat.

Duduk di atas tebing dengan pemandangan laut lepas yang biru menawan juga merupakan daya tarik tersendiri dari Tanjung Ringgit.

Di sekitar Tanjung Ringgit juga terdapat Meriam sisa peninggalan perang dulu, ada juga sebuah Goa yang  penuh dengan kalelawar.

Sayang saya kurang waktu untuk bisa menyentuh keindahan bawah lautnya Pantai Pink ini

welll sudah tau dong ya klo ini jadi alasan hati saya agar kembali ke Lombok untuk bisa bermesraan dengan ikan – ikan lucu di bawah laut Pantai Pink.

Perjalanan hari ketiga membuat saya lupa akan perut ini yang sudah bernyanyi seriosa karena lupa membawa bekal,

padahal sahabat sudah memberi tahu bahwa di sekitar Pantai Pink susah mencari tempat makan

dan akibat sangat kelaperan akhirnya saya manjakan sahabat saya dengan menyantap makan siang yang dirapel di makan malam dengan menu Nasi Balap Puyung

dan Sate Rembige mmhhhh ini adalah pasangan kuliner yang sangat mesra special dari Lombok.

  • Hari Keempat
Batu Payung (Lombok Tengah) 

Sedih karena liburan harus berakhir tetapi saya yakin pasti akan kembali ke Lombok , Pulau favorit saya sampai kapanpun.

Di hari keempat ini saya ingin menyentuh keindahan di sekitar Bandara Lombok saja yaaa Lombok Tengah yang jaraknya kurang lebih hanya 30 Menit dari Bandara.

Batu Payung menjadi sasaran pertama, ada dua cara menuju tempat ini yaitu menggunakan perahu dari Pantai Tanjung Aan atau jalan kaki menyusuri pinggiran Pantai Koloq.

Pagi hari adalah waktu yang tepat menuju objek ini karena saya pilih rute dengan berjalan kaki menyisiri pinggir Pantai Koloq yang kala itu masih berkabut.

Batu Payung yang tinggi, besar dan kokoh sudah menunggu di balik bukit di ujungnya Pantai Koloq.

Tanjung Aan, Pantai Seger dan Pantai Kuta Mandalika (Lombok Tengah)

Tanjung Aan juga pantai yang tidak boleh dilewati, keunikan pantai ini adalah adanya 2 jenis pasir  yaitu pasir putih dan pasir merica.

Nah pantai ini nih yang benar – benar membuat saya terpukau heran “ini lukisan atau pemandangan nyata ya ??

“saya bertanya dalam hati … “Pantai Seger”, susah menceritakan keindahan Pantai ini dengan kata – kata

hanya dengan menunjukkan foto nya saja saya yakin sudah pasti akan membuat sahabat Indonesia semua terkagum – kagum.

Saya belum berkesempatan menyentuh Pantai Seger ini lebih dalam karena saya ingin sekali berenang di pantai ini

sooo yaa ya ya saya memang harus kembali lagi ke tempat ini.

Lombok juga terkenal dengan Pantai Kuta nya yaitu Kuta Mandalika, selain pemandangan indahnya ciri khas pantai Kuta ini adalah pasirnya yang sebesar biji merica.

back to Jakarta dehh

Time is over, jam 12.00 saya dan sahabat makan siang terlebih dahulu lalu merapat ke Bandara utuk mengejar penerbangan jam 14.30 WITA.

Pemandangan indah, cerita lucu dan kebersamaan yang mesra dengan sahabat membuat liburan kali ini sangat penuh dengan memori indah yang rapi tersimpan di  hati.

Boleh saya katakan bahwa semua sudut di Lombok adalah a place to remember yang memiliki magic

yang akan menyihir sahabat Indonesia untuk selalu kangen akan Pulau Lombok seperti saya yang sudah jatuh cinta dengan Lombok sejak pertama kali bertemu.

by Ina_nty