Trip Yogyakarta Sabtu Minggu (Cost Sharing), Langkah kaki 2 hari di Yogyakarta

  • Peserta : 2 Orang +  Guide & Supir yg adalah warga Yogya
  • Penginapan : Omah Dusun Padi View – http://www.omahdusunyogya.com
  • Waktu : 9-10 Mei 2015

Hanya punya waktu santai saat weekend saja alias sabtu dan minggu tapi ingin sekali merasakan udara yang sejuk dengan pemandangan hijau heumm enaknya liburan ke mana ya??

muncullah nama Yogyakarta, kota indah yang bisa dijangkau dari Jakarta dengan menggunakan Kereta Api.

Ini lah jejak langkah kaki saya selama 2 hari di Yogyakarta

Jumat Malam : Naik kereta Bogowonto dari Stasiun Pasar Senen keberangkatan jam 21.45

Hari Pertama – Sabtu :

Stasiun Tugu – Goa Jomblang – Pantai Jogan Gunung Kidul – Kuliner Malam “Sate Klatak Imogiri”

Jam 06.17 kereta Bogowonto yang saya tumpangi dari Stasiun Pasar Senen tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta.

Hal pertama yang saya lakukan setelah turun dari kereta adalah mencari toilet yang ternyata ngantriiiii hahahaha cukup sikat gigi & cuci muka.

Trisno, sahabat inindonesiaku.com yang emang tinggal di Yogya, saya paksa jadi guide dan pagi itu dia sudah menunggu di luar Stasiun.

Mulailah mobil membawa saya ke Rumah Makan Soto Kadipiro di Jl. Wates, menu sarapan yang pas, pas rasanya dan pas hangatnya.

Goa Jomblang

Selesai makan langsung menuju Goa Jomblang yang adalah tujuan utama liburan weekend kali ini.

Saya penasaran sekali dengan pemandangan Cahaya Sorga yang di tawarkan  Goa ini.

Wow, adalah  petualangan seru mengunjungi Goa Jomblang ini,

dari mulai cara turun menuju ke bawah goa nya hingga jalan kaki menyusuri goa menuju point view Cahaya Sorga

yang ternyata ada aliran sungai yang cukup deras di dalam goa ini, benar – benar pemandangan yang sangat indah.

Pantai Jogan

Selesai bercengkrama dengan Goa Jomblang, Jam 2 siang saya lanjutkan perjalanan ke Pantai Jogan,

keunikan pantai ini adalah ada air terjun yang tidak terlalu besar terletak di bibir pantai yang berhadapan langsung dengan laut.

Air dari air terjun ini langsung jatuh ke lautan yang masih banyak karangnya dengan airnya yang jernih,

tapi sayang ombak di pantai Jogan lumayan besar jadi saya hanya puas berbasah – basahan di bawah air terjunnya saja.

Menikmati semangkok mie rebus di pinggir pantai Jogan sambil menunggu sunset adalah moment yang saya suka

tapi sunset yang ditunggu ternyata malu – malu munculnya alias awan agak mendung.

Sate Klatak Imogiri

Jam 17.30 saya putuskan meninggalkan pantai ini untuk mencari kuliner yang sudah saya incer yaitu Sate Klatak Pa Pong di imogiri,

sate kambing ini menjadi menu santap malam yang memanjakan perut.

Jam 9 malam saya dan sahabat “Adel” tiba di penginapan Omah Dusun Padi View yang penuh dengan keramahan para staff nya.

Bagi saya salah satu keunggulan guest house ini yaitu menu sarapannya yang berupa nasi merah plus lauk dan sayurannya yang nikmat.

Segeralah saya beristirahat karena mengingat besok harus bangun pagi buta demi mengejar sunrise.

Hari Kedua – Minggu :

Punthuk Setumbu Borobudur Nirwana Sunrise – Pabrik Coklat Monggo – Mirota Batik dan makan Gudeg di House Of Raminten – Wisata Alam Kalibiru – bakmi Jawa Pa Pele – Ngopi Joss – hunting poto di Malioboro saat malam

Punthuk Setumbu

Jam 3.30 pagi alarm berbunyi, tandanya saya harus bangun hmm cukup sikat gigi aja deh plus cuci muka dan tanpa mandi.

Jam 04.00 saya dan sahabat sudah menikmati jalanan Yogyakarta yang masih sepi untuk menuju ke Punthuk Setumbu Borobudur Nirwana Sunrise yang di tempuh dalam waktu 1 jam.

Jam 05.30 sudah harus berada di puncak Punthuk Setumbu, ini merupakan spot yang pas untuk menyaksikan keindahan sunrisenya.

Menuju puncak nya saya harus mengikuti jalan setapak yang agak sedikit menanjak dengan jarak kurang lebih 300 M dari gerbang masuk area wisata ini.

Saat tiba di puncak terrnyata sudah ramai diisi banyak wisatawan bahkan terlihat juga beberapa turis mancanegara yang sudah siap dengan kameranya.

Sunrise di Punthuk Setumbu muncul di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu

tetapi pemandangan khas yang di suguhkan tempat ini adalah view stupa Candi Borobudur saat pagi

yang masih di selimuti kabut – kabut tipis, silahkan sahabat buktikan sendiri keindahan tempat ini.

Pabrik coklat monggo

Setelah puas dengan sunrise, lanjutlah mencari sarapan, karena berada di daerah Muntilan maka Warung Makan Purnama menjadi bidikan utama.

Warung yang banyak di datangi pengunjung dari luar kota mempunyai menu andalan yaitu Mangut Lele.

Karena saya penggemar coklat soooo coklat Monggo yang merupakan coklat asli buatan Yogyakarta haruslah saya rasakan juga,

jika tertarik membeli lebih baik datang ke show roomnya yang terletak di Jl. Dalem KG III / 978, Purbayan Kotagede.

Membeli coklat Monggo di sini harganya lebih murah di banding membelinya di pertokoan2 di sekitar Yogya.

Coklat beraneka rasa di tawarkan di tempat ini dan semuanyaaa enakkkkk.

Mirota Batik

Sudah kenyang mencicipi Coklat soo next is saat nya jalan kaki di kawasan Malioboro,

lumayan lah sempet belanja sebentar di Mirota Batik dan makan siang di House of Raminten yang terletak di lantai 3 nya Mirota Batik.

Ke Yogya belum lengkap jika tidak makan Gudeg karena itulah di Raminten ini pun saya dan sahabat serempak pilih menu Gudeg.

Kalibiru

Jam 13.30 saya lanjut menuju Wisata Alam Kalibiru, ingin sekali duduk manis di spot Rumah Pohon yang terkenal itu.

Untuk poto di Rumah Pohon ini ternyata harus mengantri.

Saat tiba di kalibiru pukul 3 sore, saya mendapat antrian nomor 26 dan petugas nya bilang mungkin saya baru bisa naik ke Rumah Pohon untuk berpoto jam 5 sore

hhmm yaaa baiklah saya setia menunggu karena memang spot nya bagus banget.

Menghabiskan dua jam menunggu, saya pilih main flying fox dan jalan – jalan menikmati keindahan alam panorama Kalibiru.

Akhirnya berhasil juga poto di Rumah Pohon dan sunset pun menghampiri saya saat berada di Kalibiru.

Senangnya hati ini dan saya pun meninggalkan kalibiru penuh dengan senyum kegembiraan.

Bakmi Pele, Kopi Joss, Malioboro

Hari sudah malam, perut pun berteriak minta di perhatikan, saya pilih Bakmi Jawa Pa Pele sebagai kuliner malam yang terletak di Dusun Sembungan, bangunjiwo – bantul.

Kembali ke penginapan, mandi dan isirahat sejenak lalu teman saya “Trisno” menyiapkan motornya dan jam 10 malam berangkatlah saya mencari tongkrongan malam di Yogyakarta.

Pertama adalah mencicipi Kopi Joss di Angkringan Lik Man yang ada di samping Stasiun Tugu, kopi khas yang di sajikan dengan arang/bara panas yang langsung di celupkan ke dalam kopi … penasaran ??

harus di coba pokoknya yaa. Lalu lanjut ber poto – poto di Monumen Tugu yang ternyata ramaiiii

dan saya sempetin juga menikmati jalanan Malioboro saat malam sambil duduk – duduk di temani semangkuk wedang ronde.

Tepat jam 00.00 saya tiba kembali di penginapan lalu bobo dehh.

Senin Pagi : Naik Pesawat keberangkatan jam 07.50 dan langsung ngantor deh hehehe jangan lupa ijin datang siang ke bos

Yogyakarta memiliki banyak sekali panorama indah dan kuliner yang memanjakan lidah

dan sangat membahagiakan memilih kota ini sebagai destinasi untuk menghabiskan waktu walau hanya saat weekend saja.

Meskipun budget trip kali ini agak sedikit mahal yahh tp jadi inget ucapan seorang sahabat “ value of money is not about how much but is it worth it or not

dan bagi saya liburan bersama sahabat, menciptakan moment – moment indah adalah pengalaman yang sangat berharga yang akan selalu di kenang dan tidak bisa di ukur dengan banyaknya uang yang sudah di habiskan.

Yogyakarta selalu berhasil membuat hati saya tertinggal sehingga saya pasti akan selalu kembali, kembali dan kembali lagi ke kota ini hehehehe

baru sadar juga kalau selama dua hari jalan – jalan di Yogya ternyata saya tidak pernah mandi pagi hahaha yang penting tetap wangi dan semangatttttttt.

Terima kasih untuk sahabatku Adel, Trisno yang sudah membuat kaki ini pegalllllll

dan untuk kebaikan Pa Dadang/Pic Omah Dusun yang mau nemenin jalan – jalan malam pakai motor.

Trip Yogyakarta Sabtu Minggu (Cost Sharing), Langkah kaki 2 hari di Yogyakarta, benar-benar a place to remember.

By Ina_nty