Keliling Blitar – Menikmati wisatanya
Jika mengingat nama Blitar, apakah pikiran sahabat IDC sama dengan pikiran saya? Langsung teringat dengan the one and only Sang Proklamator yang sangat kharismatik, Bung Karno.
Iya, karena di kota inilah tempat peristirahatan terakhir beliau berada, dan di kota inilah banyak sejarah yang mengingatkan kita kepada sang proklamator.
Minggu lalu, saya berkesempatan untuk mengunjungi kota yang bersejarah ini, kebetulan ada keperluan keluarga dan rasanya sayapun sudah lama ngga maen jadi sekalianlah saya gunakan untuk sedikit menelusuri kota ini, kemana aja saya selama dua hari ini, begini ceritanya.
Berangkat ke Blitar dengan KA Malabar – Keliling Blitar
Saya berangkat dari Bandung dengan menggunakan KA Malabar berangkat pukul 15.45 harga tiket Rp 395.000,- agak mahal sih padahal saya beli tiketnya udah dua bulan sebelum keberangkatan.
Rupanya ada yang lebih cekatan dari saya untuk berburu tiket murah nih. Sengaja berangkat menggunakan kelas bisnis dan pulang menggunakan kelas eksekutif (yang kelas ekonominya udah nyobain hehe).
Ada cerita lucu ketika saya hendak berangkat kemarin, karena satu dan lain hal saya hampiiiiiiiiiiiir saja ketinggalan kereta, salah perhitungan.
Alhasil saya tiba di stasiun kereta Kebon Kawung sudah mepet waktu, untung saja kereta apinya belum jalan, setengah berlari saya tergesa-gesa masuk ke stasiun, omelan dari petugas pintu masuk stasiun sudah tidak saya gubris.
Terpikir saya harus naik ke kereta itu. Sambil berlari-lari ke arah kereta, saya juga melambai-lambaikan tangan kepada masinis kereta sambil berteriak “tunggu pak….jangan dulu berangkat….” hihihi.
Alhamdulillah saya berhasil naik kereta. Duh kalo inget kejadian itu saya suka ketawa sendiri, udah bikin panik orangtua saya ketika itu, maapin ya mam…pap…, so Blitaaaaarrr I’m comiiiiiiinggg.
Hotel Patria Plaza Blitar
Setelah menikmati perjalanan Bandung – Blitar sekitar 15 jam kami tiba di stasiun Blitar sekitar pukul 6.30 pagi dan langsung menuju ke Hotel Patria Plaza. Saya memesan kamar hotel ini jauh-jauh hari melalui pegi-pegi.com.
Lokasi hotelnya lumayan strategis, tidak terlalu jauh dari alun-alun Blitar, dekat dengan pasar tradisional, pasar pon. Untuk review kamar, cukup bagus dan nyaman, design hotel agak-agak bernuansa Bali.
Tebakan saya sih kayanya pemilik hotelnya orang Bali, makanan yang disajikan sangat tradisional banget, nasi pecel dan masakan khas Blitar lainnya.
Oh ya, jangan terjebak dengan nama Patria ya jika sahabat bermain ke Blitar, karena di kota ini beberapa hotel menggunakan nama patria, pun ketika saya diantar pagi itu, yang mengantar saya salah masuk hotel, bukan Patria Plaza tetapi Patria Palace.
Ada lagi Patria Garden dan Grand Mansion Patria (kalo tidak salah).
Rental Mobil di Blitar
Semula sempat kebingungan gimana caranya jalan-jalan nanti di kota Blitar kalo ngeblank banget ngga ada info sama sekali tentang kota ini. Taksi online belum menjamur seperti di Bandung, udah ada sih tapi armadanya minim banget.
Setelah browsing-browsing beberapa saat, akhirnya nemu satu rental mobil yang cocok, namanya SS Rental Car (jangan tanya SS itu kepanjangannya apa ya hehe). Harga rental mobil yang ditawarkan oleh travelnya untuk city tour berkisar antara Rp 450.000,-
Sampai dengan Rp 600.000,- (sudah termasuk mobil+sopir+bbm). Range harga ditentukan oleh jumlah tempat wisata yang akan kita kunjungi.
Saya kemarin memilih paket komplit yang Rp 600.000,- per hari dan kebetulan juga driver saya kemarin sangat ramah dan baik, namanya Mas Arif.
Makam Bung Karno
Tujuan pertama kami adalah mengunjungi makam sang proklamator ini. Katanya tidak sah kalo ke Blitar tidak mengunjungi makam sang proklamator.
Saran dari driver kami sebaiknya city tour dilakukan hari sabtu karena kalo hari minggu pasti akan penuh, belum lagi di Blitar sedang ada acara besar weekend kemarin sehingga jika ke makam Bung Karno pas hari minggu pasti akan sangat padat mengingat ini tujuan wisata utama di Blitar.
Lokasi makam Bung Karno berada di tengah kota, tidak jauh dari hotel tempat saya menginap, hanya sekitar 10 menit.
Tiket masuk ke area pemakaman tidak dipatok, pengunjung hanya diminta untuk menulis di buku tamu kemudian memberi sejumlah uang “seridhonya” kepada pengelola. Cerita lengkapnya tunggu tulisan saya selanjutnya ya.
Istana Gebang – Keliling Blitar
Istana Gebang merupakan rumah kediaman orangtua Bung Karno dan rumah dimana Bung Karno pernah menghabiskan masa remajanya. Lokasi Istana Gebang ini tidak jauh dari makam Bung Karno, hanya berjarak kurang lebih 2 KM.
Istana Gebang berlokasi di Jalan Sultan Agung No. 59 Blitar. Lagi, memasuki ke komplek istana ini tidak dipatok harga tiket. Istana Gebang dibuka setiap hari dari pukul 07.00 – 17.00, untuk memasuki area rumah pengunjung diharuskan membuka alas kaki.
Istana gebang ini terdiri dari 9 bangunan yang kesemuanya masih terawat dengan baik. Masih penasaran? tunggu tulisan saya selanjutnya.
Wisata Edukasi Kampung Coklat
Ini merupakan wisata edukasi yang belum lama dibuka di kota Blitar tetapi sudah menjadi viral bagi pengunjung kota Blitar. Dari kota Blitar menuju ke wisata ini memakan waktu sekitar 15-20 menit.
Wisata Edukasi kampung coklat ini berlokasi di Jl. Banteng – Blorok No. 18, Desa Plosorejo, RT. 01 / 06, Kademangan, Plosorejo, Kademangan, Blitar, Jawa Timur 66161.
Tiket masuk ke kampung wisata ini cukup murah, dengan merogoh kocek Rp 5000,- per orang kita sudah bisa langsung menikmati semua fasilitas yang ada di komplek wisata edukasi ini kecuali makanan tentunya, bayar sendiri ya.
Wisata edukasi ini memanfaatkan gudang dan kebun coklat. Konon katanya pemilik wisata edukasi ini adalah penduduk asli Blitar dan masih muda waaah….bangga saya sebagai generasi muda.
Cerita lengkap dari kampung wisata edukasi ini akan diterbitkan menyusul.
Bukit Bunda – Keliling Blitar
Bukit Bunda merupakan tempat wisata baru yang ada di Blitar, saat ini lagi instragamble banget, jaraknya lumayan jauh dibandingin yang lain, tiket masuknya Rp 5000,- per orang.
Didalamnya kalo sahabat pernah ke tebing breksi di Yogyakarta, agak mirip itu tebing batu bedanya di Bukit Bunda ini sahabat bisa naik ke atas tebing.
Dengan menggunakan motor trail atau jeep yang khusus disediakan oleh pengelola, sayang saya lupa menanyakan tarif untuk sewa mobilnya.
Di atas puncak Bukit Bunda, sahabat bisa berfoto di panggung cinta yang dibuat dari kayu, atau bisa juga foto-foto di sign boardnya atau bahkan bisa main flying fox.
Pantai Pangi – Keliling Blitar
Mengunjungi pantai ini mengingatkan saya kembali ketika saya mengunjungi pantai Ngiriboyo di Pacitan, jaraknya cukup jauh dan jalanan tidak terlalu bagus dan naik turun, selain itu lebar jalan sangat sempit.
Wisata pantai Pangi ini termasuk baru juga di Blitar, pantai yang terkenalnya adalah pantai Tambakrejo.
Di pantai Pangi ini wisatawan tidak diperkenankan bermain-main air dan berenang di pinggir pantai, karena masih baru, wisatawan yang mengunjungi pantai ini belum ramai.
Simpang Lima Gumul – Keliling Blitar
Ini destinasi terjauh yang saya kunjungi kemarin. Simpang Lima Gumul ini berada di kota Kediri yang berjarak kurang lebih 40 km dari kota Blitar atau memakan waktu sekitar 1 jam lebih-lebih dikit.
Saya penasaran dengan keberadaan Simpang Lima Gumul ini karena dibangun menyerupai Arc de Triomphe yang ada di Paris sana.
Sayang ketika tiba disana, Simpang Lima Gumul ini sedang dalam proses renovasi.
Yaaa….paling tidak rasa penasaran saya sudah sedikit terobati dengan datang dan melihat langsung bangunan ini.
Tempat Makan – Keliling Blitar
Jangan khawatir untuk masalah satu ini, banyak sekali tempat makan yang bisa dikunjungi oleh sahabat.
Saya kemarin mencoba makan malam di Ayam Bakar Ibu Mamik, menurut saya makanannya enak, tempatnya unik dan nyaman serta bernuansa jawa kental.
Kemudian ada juga Rumah Makan Es Mini, disini sahabat akan menemukan nasi rawon dengan racikan yang berbeda dengan nasi rawon yang biasa ditemukan di Surabaya atau Ponorogo atau Malang.
Yang unik dari RM Es Mini ini adalah bukan hanya makanannya tapi juga sejarah dari rumah makannya.
Oleh-oleh Jenang Ketan Ibu Sandjaya
Sempat bingung juga nyari oleh-oleh di Blitar nih soalnya rasanya kok sama aja tetapi kemudian ada yang merekomendasi tempat oleh-oleh Jenang Ketan Ibu Sandjaya, berlokasi di Jalan Dr. Wahidin No. 21 Blitar, home industry.
Kakak saya yang kebetulan sebelumnya pernah ke Blitar kalo ada oleh-oleh yang khas dan recommended banget yaitu Jenang ketan dan pecel tapi tidak mungkin dibawa pecelnya jadi saya beli saja bumbunya.
Harga untuk jenang ketan adalah Rp 20.000,- per pak sementara untuk bumbu pecel harganya Rp 15.000,-.
Nah demikian perjalanan saya berWisata Blitar, Itinerary Dua Hari Berkeliling Blitar kemarin, semoga bermanfaat ya.
by Deasy