
Wisata Bromo, Camping Ceria Cara Lain Berkencan dengan Bromo
Bromo adalah salah satu pariwisata unggulan Indonesia, pesona matahari terbit yang menjadi tujuan utama bagi sahabat inindonesiaku.com dan pengunjung lainnya.
Dan saya sejujurnya kurang tertarik dengan Bromo, bukan tidak suka keindahannya tapi saya adalah manusia laut , penikmat laut dan matahari.
Maret 2015 kemarin, sebagian sahabat IDC sangat ingin berkunjung ke Bromo, melihat keinginan mereka yg begitu semangat, sayapun tergoda untuk ikut serta, karena bersama mereka selalu tercipta moment yg di rindukan.
Dan pilihan mereka pun tidak seperti orang ada umumnya. Sahabat IDC memilih camping untuk menginap. Saya pun langsung berpikir, bagaimana dinginnya saat malam.
Sempat khawatir karena saya alergi dengan dingin, namun karena dengan sahabat IDC saya bulatkan tekad untuk berangkat Wisata Bromo, Camping Ceria Cara Lain Berkencan dengan Bromo.
MENUJU BROMO DENGAN KERETA API
Berangkat dari stasiun senen naik kereta ekonomi adalah pilihan kami menuju Malang. Dengan segala keseruannya kami menikmati perjalanan itu.
Setibanya di Malang langsung kami meluncur ke coban pelangi. Kami mempersiapkan diri untuk camping, mandi dan siap dengan pakain tebalnya.
CAMPING DI RENU REGULO
Selesai semuanya, kami meluncur ke tempat camping, Ranu Regulo adalah pilihan kami untuk menikmati malam sebelum mengejar pesona sunrise di penanjakan Bromo.
Sesampai di Ranu Regulo, ada satu permainan yg kami lakukan, mengumpulkan semua gadget , tujuannya supaya kami menikmati indahnya CiptaanNya.
Tidak ada gadget bukan berarti kami tidak bisa narsis, ada satu sahabat yang bersedia menjadi fotografer dan kami pun bernarsis ria.
DINGINNYA MALAM DI RANU REGULO
Tidak terasa malampun menjemput, rintik hujan menyapa malam, dengan itu kami punya kesempatan untuk kumpul di satu tenda besar ngobrol panjang lebar.
Ini adalah moment yg paling saya suka, karena disini kami bisa bertukar cerita, lebih mengenal satu sama yg lainnya. Namun kami harus memaksa diri untuk istirahat, karena dini hari kami harus bangun untuk mengejar pesona matahari Terbit.
Dengan di iringi dingin, kami meluncur ke penanjakan Bromo, saat mentari mulai menyapa, nampaklah keagungan lukisan Tuhan yang sungguh Indah di bentang di depan kami. Sungguh indah.
INDAHNYA BROMO
Di moment tersebut gadget masing-masing sahabat IDC dibagikan kembali, merekapun mengabadikan keindahan Bromo. Walaupun kami tidak diberikan mentari terbit yg tersohor itu karena cuaca sedikit mendung, tetap kami berbahagia karena tanpa mentari terbit yg tersohor itupun Bromo menyuguhkan keindahan yg sempurna.
Tidak sampai satu jam, kabutpun turun menutupi lukisan Tuhan yg sangat Indah itu. Di saat itu saya termenung, belajar satu hal, nikmatilah setiap detik moment yang tersedia karena ada saatnya itu akan hilang tertutup dengan hal lain.
Selanjutnya kami meluncur ke pasir berbisik, pura dan bukit teletubis, puncak sukacita yang saya dapatkan adalah ketika saya duduk di atas jeep menuju ke bukit teletubis, terpampang keindahan yg begitu sempurna.
Oh Tuhan, dengan apa lagi saya mengucap syukur kalau saya bisa lahir dan hidup di bumi Indonesia ini. KAU begitu sempurna melukis keindahan di Negeri ini.
Bromo, kau menyuguhkan keindahan yang lengkap, danau yang tenang, bintang bintang yang bertaburan, puncak yang mempesona, bukit yabg menghijau, semuanya itu kunikmati bersama sahabat IDC, sahabat yang selalu mengukir kisah dirindukan di setiap perjalanan.
Wisata Bromo, Camping Ceria Cara Lain Berkencan dengan Bromo Benar benar a Place To Remember.
by Nik Sukacita