Pada cerita sebelumnya Wisata Bromo, Pesona Matahari Terbit dan Lautan Pasir (Part 1).
Sahabat inindonesiaku.com dibuai dengan pesona matahari terbit dan lautan pasir gunung ini.
Pada part ini, mari kita melihat sisi lain dari Gunung Bromo berupa bentang alam gunung berapi.
Asal nama Bromo
Bromo berasal dari bahasa Sansekerta Brahma, atau merupakan nama dari salah seorang Dewa Utama Hindu.
Bromo masih menyimpan api di dalam perutnya yang luas, kebesarannya paling terkenal sebagai obyek menaklukan diri sendiri dan pembuktian atas satu lagi indahnya Indonesia lewat berkunjung ke Jawa Timur.
Gunung Bromo menjadi sangat menarik karena menyimpan berjuta potensi termasuk bencana besar di dalamnya.
Jangan bayangkan Bromo yang ramah dan mudah tersenyum serta senang menerima banyak tau ini kalau sedang marah, tolong, jangan, kesedihan akan pecah di sini.
Walau akhir api kemarahannya tetap bisa membuka lembaran hidup baru bagi semua makhluk yang tumbuh di sekitarnya.
Letak Bromo
Bromo menjulang di hampir dua ribu empat ratus meter di atas permukaan laut, yang juga sebagau penjaga keseimbangan alam untuk empat wilayah.
Yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan lautan pasir seluas sepuluh kilometer persegi.
Gunung Bromo ber- kawah indah, dengan bentangan garis tengah sekitar delapan ratus meter jika diukur dari arah utara ke selatan.
Dan kurang lebih enam ratus meter jika memulainya dari sisi timur hingga ke bagian barat.
Hati-hati Bromo punya batasan privasi, yang sangat membahayakan jika melewati, bagian ini berupa lingkaran dengan jari-jari empat kilometer dari pusat kawah Bromo.
Mendaki Bromo bisa menggunakan titian tangga panjang sampai ke puncak, sebelum lewati tangga sahabat inindonesiaku masih harus melakukan pendakian sekitar setengah jam lebih.
Salah satu Alternatif transportasi adalah dengan menunggang kuda.
Dari sini sahabat inindonesiaku bisa mudah melucuti penampakan Pura Poten, tempat di mana masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo.
Kelengkapan menuju Bromo
Bromo memang kaya akan legend, jangan lupa untuk menyiapkan masker saat sahabat inindonesiaku bersilaturahmi dengan Bromo.
Lengkapi dengan kacamata, sarung tangan, jaket, dan kaos kaki tebal, selain untuk melindungi dari udara dingin di waktu pagi.
Peralatan tempur ini juga akan mampu melindungi sahabat inindonesiaku dari pasir yang bebas berterbangan dan menghindari dari terik dan panasnya matahari di musim kemarau.
Wisata Bromo (Part 2), Bentang Alam Gunung Berapi you are #aplacetoremember#.
by Nani Suhanda