Pertengahan Mei 2011. Ketika orang memandang dari jauh ke arah puncak gunung, semua berdecak kagum.
Sepertinya berada di puncak adalah sebuah pencapaian, suatu kebanggaan bagi kita semua para sahabat inindonesiaku.com.
Ada yang dengan bekal kemantaban hati, bersiap melakukan pendakian, tapi ada juga yang tetap tinggal di bawah saja karena menganggap itu adalah hal yang tidak mungkin.
Awal perjalanan
Banyak orang yang bersiap melakukan pendakian, mereka bersama- sama mempersiapkan kebutuhan pendukung sepanjang perjalanan.
Di awal, perjalanan dari kota menuju titik start dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Dalam tahap ini, semua orang masih bersemangat, semua orang masih dalam formasi rencana mereka yang lengkap untuk melakukan Wisata Jawa Tengah, Pendakian Gunung Merbabu.
Perjalanan dimulai
Semua orang antusias untuk memulai semuanya ini, menempuh jalan yang sama. Tiap orang memilih karya seninya tersendiri dalam menikmati langkah demi langkah.
Ada yang berjalan cepat, tetapi kemudian dalam sejumlah langkah memilih berhenti dan duduk istirahat, sebagian seolah terlihat dipaksa melesat untuk berjalan lagi.
Ada yang jalan perlahan- lahan, lambat, namun tak kunjung berhenti hingga hitungan jam.
Ada yang lebih banyak jadi pendiam sambil melihat pemandangan sekeliling yang pasti menyenangkan untuk diceritakan saat kembali nanti.
Ada juga yang bernyanyi-nyanyi kecil, sisanya sibuk berceloteh lucu dan bercengkrama tentang apapun.
Masih banyak gaya lainnya yang lengkap menjadi pertunjukkan, Tirai terbuka sesuai dengan cara setiap orang menikmati prosesnya.
Setengah perjalanan
angin dan kabut gunung, gerimis, tak lepas juga jalan licin menguji badan dengan sejumlah tantangan.
Medan yang semakin kuat menggoda untuk berhenti, menjadi momok yang menciutkan nyali bagi sebagian orang.
Hingga, hanya kami bertiga yang sanggup melanjutkan pendakian menuju puncak.
Satu per-satu langkah kecil mengalun pada jalan licin yang terjal. Setapak demi setapak kami paksakan agar semua terbayar kemudian.
Tanpa terasa, jalur ujian kehidupan sudah terlampaui. Sahabat pecinta Indonesia menyambut lintasan datar dengan rumput dan pemandangan yang sayang untuk dijeda dengan kedipan mata.
Langkah kaki terasa makin ringan. Kaki meregang, derap lebar dan terasa cepat. Hela nafas kembali terdengar seperti biasanya seorang pecinta Indonesia menikmati negeri ini dengan kerendahan hati.
Ayunkah saja langkamu
Kami bertiga masih terus melanjutkan perjalanan, dua punggungan terjal sudah menanti untuk menantang keteguhan hati.
Sepintas melihat ke atas, bayang-bayang lelah sibuk menggelayuti, gerayangan tangan-tangan penggoda memaksa lagi untuk bilang berhenti.
Sekali lagi, hati kecilmu harus bisa lebih kuat dari bongkah batu Gunung Merbabu, kebijaksanaan harus ditemukan dalam semangat dan kebulatan tekad.
Jangan terlalu banyak ambil waktu berpikir, tapi langsung ayunkan saja kakimu, menapak satu per-satu, hingga puncak berhasil dipijak.
Mendaki gunung seperti menjalani hidup. Banyak yang berencana, banyak yang memulai, tapi hanya sedikit saja yang sampai pada tujuan.
Mungkinkah ini bagian dari seleksi alam?. Tapi yang Kami tahu, biasakan melebihkan sedikit usaha dari orang lain, niscaya berlebih juga apa yang kita dapat nanti.
Salam kehidupan dari Wisata Jawa Tengah, Pendakian Gunung Merbabu, a place to remember.
by Na De