Setelah berWisata Mojokerto, Menilik Sejarah Peninggalan Kerajaan Majapahit, saatnya mengeksplore Kota Mojokerto lainnya.

Tetapi sebelum melanjutkan perjalanan, saya menyempatkan untuk makan siang di sekitaran daerah Trowulan.

Dan pilihan jatuh ke warung Cak Mat yang letaknya bersebrangan dengan Kolam Segaran.

Saya penasaran dengan warung ini karena pengunjungnya kelihatan ramai, menu khas yang disajikan sambel wader dan botok.

Hmm…pantas saja pengunjung warung ini mengalir terus silih berganti, rupanya sambel wadernya enak, nasi putihnya pun enak, pulen kalo kata orang sunda bilang.

Dan untuk harga hanya Rp 10.000,- saja, murah kan…nah, sempatkanlah mampir di warung ini jika sahabat inindonesiaku berkunjung ke Mojokerto.

Candi Brahu

Perjalanan selanjutnya adalah menuju Candi Brahu yang terletak di Desa Bejijong Kec. Trowulan.

Menurut sejarah, candi ini merupakan peninggalan candi tertua dari situs candi yang ada di Trowulan.

Seperti halnya peninggalan sejarah yang lain yang ada di Trowulan ini, Candi Brahu ini juga terbuat dari bata merah yang direkatkan satu sama lain.

Sehingga membentuk candi dan karena dari bentuknya yang menyerupai stupa, maka candi ini dianggap  merupakan candi Budha.

Sayangnya, saya tidak sempat mengunjungi semua candi yang ada di Trowulan ini karena keterbatasan waktu.

Padahal masih ada candi lain yang bisa dikunjungi seperti candi tikus, bajang ratu, wringin lawang dan masih banyak lagi.

The Sleeping Budha

Nah, destinasi terakhir dari wisata sejarah saya di Trowulan ini sebenarnya adalah destinasi utama dan menjadi alasan terbesar saya untuk datang ke Mojokerto.

Yaitu patung Budha tidur alias the sleeping Budha.  Sahabat tidak perlu jauh-jauh pergi ke Thailand atau Myanmar untuk melihat patung Budha tidur, cukup datang ke Mojokerto.

Patung Budha tidur yang ada di Indonesia konon merupakan salah satu dari tiga patung Budha tidur terbesar yang ada di dunia, terletak di dalam kompleks Maha Vihara Majapahit.

Ukuran patung Budha tidur yang ada di Indonesia ini memiliki panjang 22m, lebar 6m serta tinggi 4,5m. Patung ini diletakan di atas kolam yang di sekeliling kolamnya berisi ikan-ikan kecil.

Di sisi lain dari vihara ini juga terdapat miniatur candi Borobudur, bahkan di pintu masuk menuju Sasono Bhakti terdapat beberapa patung Budha yang diletakan berjejer.

Alun-alun Mojokerto

Sebelum meninggalkan Mojokerto, saya juga menyempatkan untuk mengunjungi kota dan alun-alun Mojokerto bahkan sempat mampir ngadem di suatu cafe terkenal yang ada di kota ini.

Sambil melepas penat dan lelah setelah berkeliling, saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk melihat peninggalan bersejarah dari suatu kerajaan besar yang menjadi bagian sejarah dari negeri tercinta ini.

Mungkin ini baru sebagian kecil saja tetapi ini membuktikan bahwa Indonesia kaya akan sejarah, mari kita berwisata sambil melestarikan sejarah bangsa ini.  Wisata Mojokerto, Berpose Bersama Patung Budha Tidur, a place to remember.

by Deasy Damayanti