Wisata Solo, Surga Kecil Pecinta Batik Di Pojok Kauman
Puas menikmati Serabi dan Bakso Solo saatnya melanjutkan mencari sesuatu yang khas dari kota ini.
Solo, sekarang lebih panas dibanding yang saya kenal dulu, bisa jadi sekitar lebih dari 10 tahun yang lalu, keluar hotel di jam setelah sarapan pagi pada akhir bulan Februari, teriknya sudah menciutkan nyali orang yang hendak pergi.
Bila banyak orang bilang, Solo kota batik, mampir ke Kauman jangan boleh terlewat, lantaran semuanya sudah bisa termanjakan layaknya seorang raja yang hendak beli baju baru.
Menyusuri gang kecil,
Siapa sangka ada surga buat pecinta kain hasil karya khas Indonesia yang sekarang sudah tidak mengenal strata.
Jangan berani datang kalau tidak ingin meminang satu atau dua kain batiknya untuk kenang-kenangan, menyeruat sesal sudah pasti akan menjadi akibatnya kemudian.
Suasana gang sempit khas pemukiman kota-kota kecil komunal seperti di Eropa adalah wajah khas dari Kauman.
Persis bersenggolan dengan Mesjid Agung Surakarta, lompetan jalan di kanan kirinya langsung mampu mengantarkan lewat berjalan kaki.
Jangan heran jika harus singgah lama di Kauman, memilih jodoh dari ribuan koleksi batik di setiap tokonya memang butuh banyak waktu.
Tak perlu berdebat soal selera, di Kauman semuanya seperti proses perkenalan dengan calon pasangan hidup idaman. Wisata Solo, Surga Kecil Pecinta Batik Di Pojok Kauman, a place to remember.
by Danu