Wisata Sukabumi, Menikmati Geopark Ciletuh

Mimpi menjadi kenyataan ketika dapat menikmati Geopark Ciletuh bersama sahabat inindonesiaku di Desa Ciemas, Sukabumi – Jawa Barat.

JUMAT malam Jam 23.45 WIB mobil elf memasuki tol Cijago, Cisalak – Depok trus meluncur dalam tol Jagorawi arah Bogor lalu keluar di Ciawi ke arah Sukabumi, melewati Cimande lanjut ke Desa Surade.

ntah lah jalur mana yang di lalui karena saya memilih untuk tidur saja. Terasa sekali klo jalan yang dilewati sangat berkelok – kelok, tanjakan turunan belok kanan belok kiri dijamin susah tidur.

Sabtu, 28 Jan 2017 jam 6 pagi saya dan sahabat tiba di Wisata Sukabumi, Menikmati Geopark Ciletuh.

Pagi itu gerimis dan kabut membuat Geopark Ciletuh terasa dingin. Masuklah kami ke sebuah villa bambu, lokasi nya dekat dengan Panenjoan.

Kapasitas villa terdiri 5 kamar tidur, 3 kamar mandi serta ruang keluarga yang cukup luas, tidak ada tv maupun ac, listrik menyala 24 jam hanya sering mati sih hehehe airnya bersih dan dingin.

Jam 9 pagi cuaca cerah tetiba mengagetkan, sinar matahari muncul menyuruh tuk bergegas menikmati Geopark Ciletuh.

Setelah menikmati makan pagi dan tanpa mandi semuanya segera menaiki mobil Elf yang siap membawa kami menikmati Geopark Ciletuh nan mempesona ini.

Jalanan di Geopark Ciletuh beraspal halus tak terlalu besar, ngepas 2 mobil tapi ada juga jalanan yang masih bebatuan.

Desa ini dalam tahap pembangunan dan dipersiapkan untuk masuk UNESCO Global Geopark (UGG) atau jaringan geopark dunia, keren kan!.

Sawah hijau nan subur, hutan rindang, bukit berdinding air terjun bertebaran di Geopark Ciletuh ini, banyak sekali air terjun dan sungai – sungai segar di sini.

1 Curug Sodong,

Butuh 30 menit berkendara dari kami tempat kami menginap, tak perlu jalan jauh tuk merasakan cipratan air Curug Sodong ini, dari parkiran mobil saja sudah terasa bahkan saat angin kencang hembusan airnya bisa membasahi lahan parkir.

Deket  Curug Sodong jika mau capek sedikit menanjak ke atas plus nyebrangi sungai kita akan berkenalan dengan Curug Cikanteh.

kala itu kondisi air sungai tinggi & deras, kami putuskan tidak nyebrang karena takut hanyut hehehe kalau hanyut waduh bisa terbawa dan jatuh di Curug Sodong.

Tiba saatnya makan siang, banyak warung makan kok jadi gak usah takut kelaperan, harga makanan juga normal tidak mahal alias tidak getok harga.

2 Pantai Palangpang,

Pantai luas berteman ombak nan kencang, dari pantai ini terpampang bukit – bukit dengan air terjun yang mengalir di tebingnya. Beli 1 buah kelapa muda di pantai ini cuma Rp7.000.

3 Curug Cimarinjung,

Belum puas bermain di pantai Palangpang sih namun curug Cimarinjung sudah menunggu walau tidak bisa menjamah curug ini dari dekat karena aliran air nya sedang deras.

memandang Curug Cimarinjung dari atas saja sudah sangat membahagiakan hati.

Curug Sodong
Pantai Palangpang
Curug Cimarinjung

4 Puncak Darma,

“yuk skrg jam 4 sore nih, kita jalan kaki tuk melihat sunset, cuma 45 menit kok ke puncak Darma“ ujar Pa Zaenal (pemandu lokal yang menemani kami).

Ternyata 1 jam berlalu tak kunjung pula kaki ini tiba di puncak, jaraknya 2.5 KM dan butuh 1.5 jam, menapaki jalan bebatuan yang terus menanjak.

Udara sejuk, hutan – hutan hijau, aliran sungai dan air terjun membuat perjalanan menuju Puncak Darma terasa nyaman. Saat tiba di Puncak Darma aahh tidak bisa berkata apa – apa deh.

duduk manis saja di atas rumput hijaunya melepas lelah sambil menikmati pemandangan indah di setiap sudutnya walaupun sunsetnya ngumpet.

Jam 6 sore kami turun kembali ke parkiran, hanya 1 jam kami sudah mendengar panggilan Pa Supir yang artinya kami sudah tiba di parkiran, kami kembali ke Villa, makan malam dan beristirahat.

Curug Cimarinjung dan Puncak Darma berada dalam 1 lokasi dan di Puncak Darma ada warung yang menjual minuman & makanan ringan.

untuk yang tidak kuat jalan kaki pakai saja jasa tukang ojek seharga Rp. 60.000 pulang pergi, silahkan di nego saja, kalau naik ojek sih 20 menit sudah sampai puncak hehehe.

Puncak Darma
Puncak Darma

MINGGU pagi sapaan hujan dan kabut tebal kembali menghampiri, kami putuskan tetap meluncur ke  objek wisata lainnya yang tak kalah indah.

5 Curug Awang,

mujizat terjadi saat di gerbang Curug Awang, panasnya sinar matahari memayungi kami, tetiba cuaca cerah. Beberapa meter dari gerbang masuk sudah terlihat jelas wajah Curug Awang berselimutkan hamparan sawah hijau.

jika ingin lebih dekat ke bibir Curug Awang perlu turun menapaki jalan bebatuan, ngga jauh kok hanya perlu berhati – hati supaya tidak terpeleset.

Santai sejenak di sebuah warung, nyeruput kopi dihibur keindahan setiap lekuk Curug Awang aahh rasanya tak ingin cepat berlalu namun kami ingat harus kembali ke Jakarta.

6 Panenjoan,

Setelah packing dan makan siang, kami mampir sebentar di Panenjoan, angin berhembus kencang tapi semua tetap sibuk berfoto, tak cukup 10, 20 jepretan karena Panenjoan bak lukisan nyata.

Curug Awang
Panenjoan

Jam 2 siang mobil meninggalkan Desa Ciemas, desa yang ramah, desa tempat berkumpulnya sawah hijau indah nan permai, desa bertaburan air terjun, desa tempat Geopark Ciletuh menetap.

Sabtu minggu saja tak kan cukup menikmati Geopark Ciletuh, banyak air terjun yang belum didatangi, banyak pulau – pulau dengan keindahan bawah lautnya yang juga harus dilihat, banyak sawah dan sungai yang harus diplototin dengan mata telanjang.

Jam 22.30 WIB saya tiba di rumah, sebelum tidur saya niatkan kembali bermimpi, mimpi Menikmati Geopark Ciletuh tuk kedua kalinya.

Saya yakin mimpi ini pasti akan menjadi kenyataan. Wisata Sukabumi, Menikmati Geopark Ciletuh  membuat saya tuk ingin selalu kembali datang dan sungguh a place to remember.

PS : jika ingin berkunjung ke Geopark Ciletuh silahkan hubungi guide lokal Pa Zaenal di nomor hp : “0857 2029 5204”, beliau dapat mencarikan penginapan dan menemani  ke objek – objek wisata, tarif gudie nya nego sendiri saja ya.

By Ina_nty